KONFIGURSI ANDESIT BAWAH PERMUKAANBERDASARKAN METODE GEOLISTRIK DIPOLE – DIPOLEDI DAERAH BAGELEN, PURWOREJO, JAWA TENGAH

Penelitian dilakukan di Desa Dadirejo, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Bagelen memiliki 17 desa didalamnya salah satunya Desa Dadirejo, Desa Dadirejo memiliki luas wilayah 54.174 km2. Desa ini memiliki potensi Andesit. Maka dilakukan eksplorasi menggunakan metode geolistrik, konfigurasi dipole – dipole. Metode ini memanfaatkan sifat kelistrikan bawah permukaan untuk menggambarkan persebaran andesit di daerah penelitian. Penelitian ini menggunakan data sekunder sebanyak 10 lintasan dengan panjangan lintasan 475 meter dan jarak antar elektroda 25 meter dengan koordinat awal 7°51’30,7” LS ; 110o2’17,4” BT ; 7°51’37,41” LS ; 110°2’28,69” BT dan akhir 7°50’56,5” LS ; 110⁰2’43” ; 7°51’4,48” LS 110°2’53,64” BT. Data ini diolah menggunakan software Res2Dinv untuk menghasilkan penampang resistivitas. Penampang tersebut kemudian dikorelasi dengan menggunakan software Discover. kemudian dilakukan pemodelan 3D menggunakan software Voxler. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu litologi yang diinterpretasikan berdasarkan nilai resistivitas yaitu soil dengan resistivitas 410 Ohm.m. Andesit pada daerah penelitian berbentuk intrusi hasil dari vulkanisme Gunung Ijo yang kemudian mengalami proses pengangkatan yang disebabkan oleh aktivitas tektonik yang menyebabkan magma naik ke permukaan dan menerobos batuan yang berada diatasnya setelah itu terjadi proses erosi. Berdasarkan korelasi penampang resistivitas dan model 3D diketahui daerah prospek untuk dilakukan tahap pengembangan adalah pada bagian Timur Laut dengan total cadangan sebesar 6.801.663 m3 X 2,6 Ton/ m3 = 17.684.324 Ton, kemudian dilakukan perhitungan terindikasi yang telah dirata-rata sebesar 10.610.595 Ton. Dalam sehari cadangan diambil 2.250 Ton/hari, maka cadangan tersebut akan habis dalam waktu 12 tahun 9 bulan. Kata Kunci : batuan andesit, dipol – dipol, geolistrik, resistivitas