THE MOSDEF SURVEY: THE STRONG AGREEMENT BETWEEN Hα AND UV-TO-FIR STAR FORMATION RATES FOR z ∼ 2 STAR-FORMING GALAXIES*
Irene ShivaeiMariska KriekNaveen A. ReddyAlice E. ShapleyGuillermo BarroCharlie ConroyAlison L. CoilWilliam R. FreemanBahram MobasherBrian SianaRyan L. SandersSedona H. PriceMojegan AzadiImad PashaHanae Inami
36
Citation
57
Reference
10
Related Paper
Citation Trend
Abstract:
We present the first direct comparison between Balmer line and panchromatic SED-based SFRs for z~2 galaxies. For this comparison we used 17 star-forming galaxies selected from the MOSFIRE Deep Evolution Field (MOSDEF) survey, with $3\sigma$ detections for H$\alpha$ and at least two IR bands (Spitzer/MIPS 24$\mu$m and Herschel/PACS 100 and 160$\mu$m, and in some cases Herschel/SPIRE 250, 350, and 500$\mu$m). The galaxies have total IR (8-1000$\mu$m) luminosities of $\sim10^{11.4}-10^{12.4}\,\textrm{L}_\odot$ and star-formation rates (SFRs) of $\sim30-250\,\textrm{M}_\odot\,\mathrm{yr^{-1}}$. We fit the UV-to-far-IR SEDs with flexible stellar population synthesis (FSPS) models - which include both stellar and dust emission - and compare the inferred SFRs with the SFR(H$\alpha$,H$\beta$) values corrected for dust attenuation using Balmer decrements. The two SFRs agree with a scatter of 0.17 dex. Our results imply that the Balmer decrement accurately predicts the obscuration of the nebular lines and can be used to robustly calculate SFRs for star-forming galaxies at z~2 with SFRs up to $\sim200\,\textrm{M}_\odot\,\mathrm{yr^{-1}}$. We also use our data to assess SFR indicators based on modeling the UV-to-mid-IR SEDs or by adding SFR(UV) and SFR(IR), for which the latter is based on the mid-IR only or on the full IR SED. All these SFRs show a poorer agreement with SFR(H$\alpha$,H$\beta$) and in some cases large systematic biases are observed. Finally, we show that the SFR and dust attenuation derived from the UV-to-near-IR SED alone are unbiased when assuming a delayed exponentially declining star-formation history.Tanah lempung lunak merupakan jenis tanah yang memiliki daya dukung rendah, dimana akan berbahaya jika dilakukan pembangunan pada tanah jenis ini. Guna mengatasi kondisi tanah, diperlukan perkuatan tanah yang salah satunya adalah menggunakan kolom pasir. Perkuatan jenis kolom pasir dipilih selain karena dapat meningkatkan daya dukung tanah, juga merupakan perkuatan yang ekonomis dengan menggunakan pasir lokal sebagai media. Penulisan ini bertujuan untuk meningkatkan daya dukung kolom pasir yakni dengan melakukan pembesaran dan membandingkannya dengan kolom pasir tanpa pembesaran. Pengujian ini membandingkan kolom pasir dengan dan tanpa pembesaran menggunakan skala laboratorium dengan 1 sampel tanpa pembesaran dan 2 sampel dengan pembesaran. Material yang akan digunakan harus dilakukan pengujian sifat fisik dan didapat jenis pasir yang digunakan adalah poorly graded sand dan jenis tanah adalah tanah lempung lunak. Kolom pasir dibuat dengan metode penusukan dalam pemadatannya yang kemudian diuji menggunakan beban yang diberikan secara vertikal yang dibaca setiap penurunan terjadi 0,5 mm. Setelah pengujian, akan dibuat metode kerja lapangan dan perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibutuhkan. Berdasarkan hasil analisis, kolom pasir dengan pembesaran tidak membesar sesuai dengan yang diharapkan, hanya mengalami pemadatan yang lebih tinggi dengan kepadatan sebesar 85,498 % dan 82,05 % dibandingkan kolom pasir normal (kepadatan 73,863%). Untuk beban yang dapat ditahan oleh kolom pasir dengan pembesaran lebih tinggi 12 % dan 14%. Pada RAB, kolom pasir tanpa pembesaran dibutuhkan harga sebesar Rp 2.381.480,98 dan Rp 2.404.016,15 untuk kolom pasir dengan pembesaran. Jadi penggunaan pembesaran walaupun harus ada penambahan biaya, namun dapat meningkatkan kekuatan pada tanah lempung lunak.
Cite
Citations (0)
Skripsi yang berjudul ”Perlakuan Akuntansi Produk Rusak Dalam Menetapkan Harga Pokok Produksi Pada CV.Swada Karya Cemerlang Gresik” bertujuan untuk mengetahui perlakuan akuntansi produk rusak dalam tujuan menetapkan harga pokok produksi pada CV.Swada Karya Cemerlang Gresik.Metodelogi yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui wawancara, observasi, Dokumentasi seputar objek. Setelah dokumentasi- dokumentasi terkumpul dianalisis dan ditarik kesimpulan. Hasil penelitian CV.Swada Karya Cemerlang Gresik didapati adanya produk rusak yang bersifat laku dijual. Perlakuan akuntansi terhadap produk rusak pada CV.Swada Karya Cemerlang Gresik tidak dicatat dan juga tidak dilaporkan dalam laporan harga pokok produksi, sedangkan menurut konsep akuntansi biaya pelaporan produk rusak dilaporkan ke dalam laporan harga pokok produksi sebagai pengurang biaya overhead pabrik. Hasil dari penelitian ini CV. Swada Karya Cemerlang Gresik tidak melaporkan penjualan produk rusak ke dalam laporan harga pokok produksi, tidak dilaporkan penjualan produk rusak karena keuntungan menurut perusahaan sudah cukup tinggi sehingga laporan harga pokok produksi mengalami over statement dengan akuntansi biaya, peneliti berharap CV Swada Karya Cemerlang Gresik melaporkan penjualan produk rusak agar perusahaan memperoleh laba yang tinggi sesuai dengan akuntansi biaya. Saran sebaiknya perusahaan harus mengakui penjualan produk rusak sebagi pengurang biaya overhead pabrik agar perhitungan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan lebih rendah. Perusahaan harus lebih menerapkan quality control khususnya dibagian proses produksi dan lebih hati-hati dalam proses pencampuran bahan baku agar tidak salah dan bisa meminimalkan terjadinya kerusakan.
Cite
Citations (0)
Penelitian ini dilatarbelakangi pelaksanaan jual beli yang dilakukan oleh pembeli uang rusak dan para pedagang di Pasar Tambun Kabupaten Bekasi, bahwa terdapat transaksi jual beli uang rusak. Dalam pelaksanaannya, uang rusak nominal berapa pun dihargai dengan setengah harga. Misalnya, Si A (pedagang) mempunyai pecahan Rp. 100.000,00 rusak, kemudian pembeli uang rusak (bakul duit keliling) membelinya dengan harga Rp. 50.000,00 untuk pecahan Rp. 50.000,00 dibeli dengan Rp. 25.000,00 demikian seterusnya. Dengan bahasa lain, pembeli uang rusak (bakul duit keliling) mematok harga setengah harga nominal uang yang ditukarkan.
Adapun rumusan masalahnya adalah 1) Praktek jual beli uang rusak yang terjadi di Pasar Tambun. 2) Konsep jual beli dan uang dalam hukum ekonomi syariah dan 3) Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah terhadap praktek jual beli uang rusak yang dilakukan oleh pembeli uang rusak dan Penjual uang rusak di Pasar Tambun Kabupaten Bekasi.
Uang merupakan kebutuhan masyarakat yang paling utama. Juga merupakan kebutuhan pemerintah, kebutuhan produsen, kebutuhan distributor dan kebutuhan konsumen.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian dilakukan di Pasar Tambun. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa transaksi jual beli uang rusak yang terjadi di Pasar Tambun, telah memenuhi rukun jual beli seperti adanya ‘aqid (penjual dan pembeli), adanya lafal (ijab dan qabul) dan adanya ma’qud ’alaih yaitu uang. Namun, dari sisi Hukum Ekonomi Syariah jual beli uang rusak tersebut masih mengandung unsur riba, dimana kelebihan nilai dalam jual beli tersebut yang di peroleh oleh pembeli uang rusak. Hal tersebut merupakan hal yang dilarang dalam Syariah karena menyebabkan kerugian terhadap salah satu pihak yakni penjual uang rusak (para pedagang pasar). Seharusnya itu harus dilakukan dengan uang yang sepadan.
Cite
Citations (0)
Білім берy қоғaмның экономикaлық дaмyының негізі, әлеyметтік тұрaқтылықтың фaкторлaрының бірі, хaлықтың рyхaни-aдaмгершілік әлеyетінің және интеллектyaлдық өсyінің қaйнaр көзі ретінде бaрлық yaқыттaрдa тaптырмaс құндылық болып есептеліп келеді. Aл қaзіргідей aдaм кaпитaлын қaлыптaстырy мен дaмытy мәселесін шешy негізгі міндет ретінде қaрaстырылaтын зaмaндa хaлықтың білімдік қaжеттіліктері өсіп, жоғaры, ортa aрнayлы, кәсіби қосымшa білім aлyғa үміткерлер сaны aртa түсyде. Бұғaн жayaп ретінде білім берy ұйымдaрының сaлaлaнyы aртып, әртүрлі типтегі оқy орындaрының сaны aртyдa, білім берyдің инфрaқұрылымы, бaсқaрy формaлaры, әдістемелік, ғылыми қызмет түрлері дaмyдa. Олaрды білім aлyшылaрдың жеке сұрaныстaры мен мүмкіндіктеріне бaғыттay күшейтілyде. Осығaн орaй білімнің сaпaсынa қойылaтын тaлaптaр aртып, бұл сaлaның әлеyметпен өзaрa әрекеттестігіне негізделген құрылымдық – қызметтік дaмyының көкейтестілігі aртyдa. Мaқaлaдa «серіктестік», «әлеyметтік серіктестік», «білімдегі әлеyметтік серіктестік» ұғым- дaрының мәні aшылып, олaрдың қaлыптaсy және дaмy үрдісіне шолy жaсaлaды, жоғaры оқy орындaрындa педaгогтaрды дaярлayдa әлеyметтік серіктестердің әлеyетін пaйдaлaнyдa бaсшылыққa aлынaтын ұстaнымдaр мен тиімді жолдaры сипaттaлaды. Түйін сөздер: серіктестік, әлеyметтік серіктестік, білімдегі әлеyметтік серіктестік, бірлескен әрекет ұстaнымдaры, әлеуметтік серіктестік әлеуеті. Обрaзовaние является основой экономического рaзвития обществa, одним из фaкторов социaль- ной стaбильности, источником дyховно-нрaвственного потенциaлa и интеллектyaльного ростa людей и во все временa считaлось незaменимой ценностью. И в нaстоящее время, когдa решение проблемы формировaния и рaзвития человеческого кaпитaлa рaссмaтривaется кaк основнaя зaдaчa, рaстyт обрaзовaтельные потребности людей, yвеличивaется количество желaющих полyчить высшее, среднее, специaльное, профессионaльное дополнительное обрaзовaние. В ответ нa это yсиливaется рaзветвленность обрaзовaтельных оргaнизaций, yвеличивaется количество обрaзовaтельных оргaни- зaций рaзличного типa, рaзвивaются инфрaстрyктyрa обрaзовaния, формы yпрaвления, методическaя и нayчнaя деятельность. Yсиливaется их ориентaция нa индивидyaльные потребности и возможности обyчaющихся. В связи с этим повышaются требовaния к кaчествy обрaзовaния, возрaстaет знaчение стрyктyрно-фyнкционaльного рaзвития этой сферы нa основе взaимодействия с обществом. В стaтье рaскрывaется знaчение понятий «пaртнерство», «социaльное пaртнерство», «социaльное пaртнерство в обрaзовaнии», рaссмaтривaется процесс их стaновления и рaзвития, описывaются рyко- водящие принципы и эффективные способы использовaния потенциaлa социaльных пaртнеров в подготовке педaгогических кaдров в высших yчебных зaведениях. Ключевые словa: партнерство, социaльное пaртнерство, социaльное пaртнерство в обрaзовaнии, принципы совместного действия, поненциал социального партнерство. Education is the basis of the economic development of society, one of the factors of social stability, a source of spiritual and moral potential and intellectual growth of people and has always been considered an irreplaceable value. And at the present time, when the solution of the problem of the formation and development of human capital is considered as the main task, the educational needs of people are growing, the number of people wishing to receive higher, secondary, special, professional additional education is increasing. In response to this, the branching of educational organizations is increasing, the number of educational organizations of various types is increasing, the infrastructure of education, forms of management, methodological and scientific activities are developing. Their focus on the individual needs and capabilities of students is increasing. In this regard, the requirements for the quality of education are increasing, the importance of the structural and functional development of this sphere on the basis of interaction with society is increasing. The article reveals the meaning of the concepts of "partnership", "social partnership", "social partnership in education", examines the process of their formation and development, describes the guidelines and effective ways to use the potential of social partners in the training of teachers in higher educational institutions. Keywords: partnership, social partnership, social partnership in education, principles of joint action, the potential of social partnership.
Cite
Citations (0)
Uraian pekerjaan (job description) adalah pernyataan faktual dan terorganisasi tentang kewajiban dan tanggung jawab dari pekerjaan tertentu. Uraian pekerjaan ini penting bagi karyawan untuk digunakan sebagai standar
fungsi yang menggambarkan apa yang harus dilakukan, bagaimma melakukannya dan mengapa dilakukan. Denqan uraian pekerjaan ini diharapkan agar para karyawan lebih memahami aspek-aspek yang terkandung dalam pekerjaan mereka sehingga kinerja yang akan dihasilkan menjadi lebih baik. Pada penelitian ini yang ingin dilihat adalah pengaruh uraian pekerjaan terhadap kinerja karyawan yang nantinya akan membandingkan kinerja yang diperoleh sebelum diterapkannya uraian pekerjaan dengan kinerja sesudah diterapkannya uraian pekerjaan. Untuk mengetahui kinerja para karyawan tersebut kita memerlukan adanya suatu penilaian kinerja penilaian kinerja ini dibutuhkan sebagai catatan atau data-data yang diperoleh dari hasil kerja seorang karyawan selama suatu periode waktu tertentu. Untuk pembuatan penilaian kinerja ini maka aspek yang dibutuhkan sebagai acuan adalah uraian pekerjaan. Partisipan penelitian adalah karyawan PT. Raperind Motor divisi mekanik yang berjumlah 17 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara angket dan observasi untuk pembuatan uraian pekerjaan, rating scale untuk penilaian kinerjanya sedangkan tehnik analisis datanya adalah uji t-test. Setelah diuji dengan hasil uji t-student, hasil perhitungan menunjukkan bahwa ada perbedaa antara kinerja sebelum diberikannya uraian pekerjaan dengan kinerja sesudah diberikannya uraian pekerjaan (t=5,895; p(0,000)<0,01). Hal ini berarti bahwa kinerja sesudah diberikan uraian pekerjaan jauh meningkat daripada kinerja sebelum diberikannya uraian pekerjaan, karena dengan uraian
pekerjaan bisa membantu para pegawai melaksanakan tugas dan tanggung jawab, juga membantu mengerti tentang batas-batas kewenangan yang dimiliki sehingga mereka bisa berkonsentrasi dengan pekerjaan mereka dengan demikian kinerja yang dihasilkan juga meningkat. Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan dua orang penilai untuk melakukan penilaian kinerja, hal ini adalah untuk mengurangi unsur subjektifitas.
Cite
Citations (0)
PT. Ajinomoto Indonesia Mojokerto Factory perusahaan yang bergerak dibidang industri yang menghasilkan produk berupa makanan, dalam proses produksinya selalu mengalami adanya produk yang tidak sesuai dengan standar yang ditentukan oleh perusahaan. Dalam hal ini adalah adanya produk rusak. Penyebab terjadinya produk rusak yaitu adanya keterbatasan kemampuan mesin terhadap pelaksanaan proses produksi. Produk rusak mengakibatkan kenaikan biaya produksi atau harga pokok produk, karena itu tidak boleh dipandang sebagai masalah kecil.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perlakuan akuntansi produk rusak pada PT. Ajinomoto Indonesia Mojokerto Factory. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menggambarkan perlakuan akuntansi produk rusak. Data diperoleh melalui observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Ajinomoto Indonesia Mojokerto Factory didapati adanya produk rusak yang bersifat normal laku dijual, produk rusak bersifat normal tidak laku dijual, produk rusak bersifat abnormal laku dijual, dan produk rusak bersifat abnormal tidak laku dijual. Perlakuan akuntansi terhadap produk rusak yaitu perusahaan memperlakukan produknya untuk dikembalikan ke proses awal untuk diproduksi kembali, dan produk rusak yang laku dijual yaitu hasil penjualan dari produk rusak tersebut dianggap sebagai pendapatan lain-lain. Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti ialah perusahaan harus melakukan pengecekan rutin pada mesin agar dapat meminimalisir terjadinya produk rusak.
Kata kunci: Perlakuan akuntansi, Produk rusak
Cite
Citations (0)
Angin merupakan sumber energi yang sangat melimpah yang merupakan
sumber energi terbarukan. Salah satu bentuk memanfaatkan energi angin adalah
dengan menggunakan turbin angin. Namun, komponen pada turbin angin sering
mengalami kerusakan, salah satunya kerusakan yang terjadi pada bantalan. Peran
bantalan sangat penting dalam menjaga performa pada sebuah mesin. Bantalan
yang rusak akan berdampak pada penurunan kinerja dari kincir angin. Penelitian
deteksi rusak bantalan sudah banyak dilakukan pada mesin-mesin rotary,
sedangkan deteksi rusak bantalan pada kincir angin masih sangat minim
dilakukan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi
rusak bantalan secara dini pada kincir angin menggunakan analisis getaran dengan
menerapkan fitur spektrum frekuensi dan analisis envelope.
Penelitian ini menggunakan bantalan kondisi normal dan bantalan rusak
jamak (multi-faults) yang dirusak secara sengaja dengan ukuran rusak kedalaman
(deep) bantalan sebesar 2 mm dan rusak pada lebar bantalan sebesar 0.7 mm.
Rusak jamak (multi-faults) yaitu rusak pada lintasan luar dan lintasan dalam yang
dirusak secara bersamaan dan deteksi rusak bantalan dilakukan menggunakan
analisis spektrum envelope. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan motor
penggerak sebagai simulasi angin dengan kecepatan poros 1200 RPM. Bantalan
yang digunakan adalah Self Aligning Double Row, Merk TAM, Seri 1208K .
Spektrum frekuensi tidak menunjukan amplitudo frekuensi rusak pada
bantalan, akan tetapi ada amplitudo frekuensi tinggi dari kecepatan putar poros.
Spektrum frekuensi pada rusak bantalan menunjukan adanya frekuensi rusak
bantalan lintasan luar dan lintasan dalam yang di ikuti 1X sampai 3X
harmoniknya. Akan tetapi, amplitudo frekuensi rusak bantalan masih rendah dan
tertutupi oleh frekuensi komponen lain. Metode envelope dapat mengekstrak
impak dengan energi yang sangat rendah dan memunculkan amplitudo frekuensi
rusak pada bantalan. Sehingga, identifikasi rusak bantalan akan terlihat sangat
jelas dengan munculnya frekuensi dari rusak bantalan lintasan luar dan dalam
yang di ikuti 1X sampai 3X harmoniknya.
Cite
Citations (0)