logo
    Long term average distribution of O + $\mathrm{O}^{+}$ in the quiet-time terrestrial magnetosphere
    6
    Citation
    45
    Reference
    10
    Related Paper
    Citation Trend
    We report the discovery with the European Photon Imaging Camera CCDs on board XMM-Newton of a 54 mHz quasi-periodic oscillation (QPO) in the greater than 2 keV X-ray flux from an ultraluminous X-ray source (ULX) in the starburst galaxy M82. This is the first detection of a QPO in the X-ray flux from an extragalactic ULX and confirms that the source is a compact object. On the basis of the QPO strength and previous Chandra observations, it appears likely that the QPO is associated with the most luminous object in the central region of M82, CXO M82 J095550.2+694047; however, XMM imaging alone is not sufficient to unambiguously confirm this. The other plausible candidate is CXO M82 J095551.1+694045; however, the QPO luminosity is comparable to the peak luminosity of this object in Chandra observations, which argues against it being the source of the QPO. The QPO had a centroid frequency of 54.3 ± 0.9 mHz, a coherence Q ≡ ν0/Δνfwhm ≈ 5, and an amplitude (rms) in the 2-10 keV band of 8.5%. Below 0.2 Hz, the power spectrum can be fitted by a power law with index ≈1 and amplitude (rms) of 13.5%. The X-ray spectrum requires a curving continuum, with a disk blackbody at T = 3.1 keV providing an acceptable fit. A broad Fe line centered at 6.55 keV is required in all fits, but the equivalent width is sensitive to the continuum model. There is no evidence of a reflection component. The implied bolometric luminosity is ≈ × 1040 ergs s-1. Archival Rossi X-Ray Timing Explorer pointings at M82 also show evidence for QPOs in the 50-100 mHz frequency range. We discuss the implications of our findings for models of ULXs.
    Compact star
    Black-body radiation
    BL Lac object
    Citations (205)
    Even the busiest EdsHave lingering momentsWhen the onslaught Of MVCs, and STEMIs, and CVAs,And the worried wellAbates—and it is quiet Old thoughtsEnter the mind: When it’s quiet in the EDTelling docs-in-training what to doIs replaced by teaching that is unrushed When it’s quiet in the EDRelations so easily crushed in chaosAre cultivated and renewed Then, interrupting the pleasant ones,Come new thoughts: When it’s quiet in the EDRVUs are reducedThe budget busted When it’s quiet in the EDBills are not generatedBonus hopes fade There once was a timeWhen you couldn’t say “It’s quiet”For fear it would be jinxed away But now you shout out “It’s quiet”When it’s quiet‘Cause we got bills to pay
    QUIET
    The high redhsift blazars powered by supermassive black holes with masses exceeding $10^9\:M_\odot$ have the highest jet power and luminosity and are important probes to test the physics of relativistic jets at the early epochs of the Universe. We present a multi-frequency spectral and temporal study of high redshift blazar PKS 0537-286 by analyzing data from Fermi-LAT, NuSTAR Swift XRT and UVOT. Although the time averaged $\gamma$-ray spectrum of the source is relatively soft (indicating the high-energy emission peak is below the GeV range), several prominent flares were observed when the spectrum hardened and the luminosity increased above $10^{49}\:{\rm erg\:s^{-1}}$. The X-ray emission of the source varies in different observations and is characterised by a hard spectrum $\leq1.38$ with a luminosity of $>10^{47}\:{\rm erg\:s^{-1}}$. The broadband spectral energy distribution in the quiescent and flaring periods was modeled within a one-zone leptonic scenario assuming different locations of the emission region and considering both internal (synchrotron radiation) and external (from the disk, broad-line region and dusty torus) photon fields for the inverse Compton scattering. The modeling shows that the most optimistic scenario, from the energy requirement point of view, is when the jet energy dissipation occurs within the broad-line region. The comparison of the model parameters obtained for the quiescent and flaring periods suggests that the flaring activities are most likely caused by the hardening of the emitting electron spectral index and shifting of the cut-off energy to higher values.
    Spectral energy distribution
    Citations (6)
    Uraian pekerjaan (job description) adalah pernyataan faktual dan terorganisasi tentang kewajiban dan tanggung jawab dari pekerjaan tertentu. Uraian pekerjaan ini penting bagi karyawan untuk digunakan sebagai standar fungsi yang menggambarkan apa yang harus dilakukan, bagaimma melakukannya dan mengapa dilakukan. Denqan uraian pekerjaan ini diharapkan agar para karyawan lebih memahami aspek-aspek yang terkandung dalam pekerjaan mereka sehingga kinerja yang akan dihasilkan menjadi lebih baik. Pada penelitian ini yang ingin dilihat adalah pengaruh uraian pekerjaan terhadap kinerja karyawan yang nantinya akan membandingkan kinerja yang diperoleh sebelum diterapkannya uraian pekerjaan dengan kinerja sesudah diterapkannya uraian pekerjaan. Untuk mengetahui kinerja para karyawan tersebut kita memerlukan adanya suatu penilaian kinerja penilaian kinerja ini dibutuhkan sebagai catatan atau data-data yang diperoleh dari hasil kerja seorang karyawan selama suatu periode waktu tertentu. Untuk pembuatan penilaian kinerja ini maka aspek yang dibutuhkan sebagai acuan adalah uraian pekerjaan. Partisipan penelitian adalah karyawan PT. Raperind Motor divisi mekanik yang berjumlah 17 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara angket dan observasi untuk pembuatan uraian pekerjaan, rating scale untuk penilaian kinerjanya sedangkan tehnik analisis datanya adalah uji t-test. Setelah diuji dengan hasil uji t-student, hasil perhitungan menunjukkan bahwa ada perbedaa antara kinerja sebelum diberikannya uraian pekerjaan dengan kinerja sesudah diberikannya uraian pekerjaan (t=5,895; p(0,000)<0,01). Hal ini berarti bahwa kinerja sesudah diberikan uraian pekerjaan jauh meningkat daripada kinerja sebelum diberikannya uraian pekerjaan, karena dengan uraian pekerjaan bisa membantu para pegawai melaksanakan tugas dan tanggung jawab, juga membantu mengerti tentang batas-batas kewenangan yang dimiliki sehingga mereka bisa berkonsentrasi dengan pekerjaan mereka dengan demikian kinerja yang dihasilkan juga meningkat. Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan dua orang penilai untuk melakukan penilaian kinerja, hal ini adalah untuk mengurangi unsur subjektifitas.
    Citations (0)
    PT. Ajinomoto Indonesia Mojokerto Factory perusahaan yang bergerak dibidang industri yang menghasilkan produk berupa makanan, dalam proses produksinya selalu mengalami adanya produk yang tidak sesuai dengan standar yang ditentukan oleh perusahaan. Dalam hal ini adalah adanya produk rusak. Penyebab terjadinya produk rusak yaitu adanya keterbatasan kemampuan mesin terhadap pelaksanaan proses produksi. Produk rusak mengakibatkan kenaikan biaya produksi atau harga pokok produk, karena itu tidak boleh dipandang sebagai masalah kecil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perlakuan akuntansi produk rusak pada PT. Ajinomoto Indonesia Mojokerto Factory. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menggambarkan perlakuan akuntansi produk rusak. Data diperoleh melalui observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Ajinomoto Indonesia Mojokerto Factory didapati adanya produk rusak yang bersifat normal laku dijual, produk rusak bersifat normal tidak laku dijual, produk rusak bersifat abnormal laku dijual, dan produk rusak bersifat abnormal tidak laku dijual. Perlakuan akuntansi terhadap produk rusak yaitu perusahaan memperlakukan produknya untuk dikembalikan ke proses awal untuk diproduksi kembali, dan produk rusak yang laku dijual yaitu hasil penjualan dari produk rusak tersebut dianggap sebagai pendapatan lain-lain. Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti ialah perusahaan harus melakukan pengecekan rutin pada mesin agar dapat meminimalisir terjadinya produk rusak. Kata kunci: Perlakuan akuntansi, Produk rusak
    Citations (0)
    This chapter first examines historical and cultural notions of urban noise and asks how Teju Cole and Ben Lerner integrate the din of the city into the body of their quiet texts. It then explores what kinds of information can be read as quiet and what exactly determines a novel's volume. The terms of the author's quiet aesthetic are applied to close readings of Open City and Leaving the Atocha Station with brief consideration of Every Day is for the Thief (2007; 2014) and 10:04 (2014). Building on the four quiet criteria prioritised throughout this book, the chapter argues that all four texts privilege the depiction of quiet characters, locations and interior life. It concludes by reflecting on the relationship between the principles of the author's quiet aesthetic, the novel form and the act of walking.
    QUIET
    Depiction
    Angin merupakan sumber energi yang sangat melimpah yang merupakan sumber energi terbarukan. Salah satu bentuk memanfaatkan energi angin adalah dengan menggunakan turbin angin. Namun, komponen pada turbin angin sering mengalami kerusakan, salah satunya kerusakan yang terjadi pada bantalan. Peran bantalan sangat penting dalam menjaga performa pada sebuah mesin. Bantalan yang rusak akan berdampak pada penurunan kinerja dari kincir angin. Penelitian deteksi rusak bantalan sudah banyak dilakukan pada mesin-mesin rotary, sedangkan deteksi rusak bantalan pada kincir angin masih sangat minim dilakukan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi rusak bantalan secara dini pada kincir angin menggunakan analisis getaran dengan menerapkan fitur spektrum frekuensi dan analisis envelope. Penelitian ini menggunakan bantalan kondisi normal dan bantalan rusak jamak (multi-faults) yang dirusak secara sengaja dengan ukuran rusak kedalaman (deep) bantalan sebesar 2 mm dan rusak pada lebar bantalan sebesar 0.7 mm. Rusak jamak (multi-faults) yaitu rusak pada lintasan luar dan lintasan dalam yang dirusak secara bersamaan dan deteksi rusak bantalan dilakukan menggunakan analisis spektrum envelope. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan motor penggerak sebagai simulasi angin dengan kecepatan poros 1200 RPM. Bantalan yang digunakan adalah Self Aligning Double Row, Merk TAM, Seri 1208K . Spektrum frekuensi tidak menunjukan amplitudo frekuensi rusak pada bantalan, akan tetapi ada amplitudo frekuensi tinggi dari kecepatan putar poros. Spektrum frekuensi pada rusak bantalan menunjukan adanya frekuensi rusak bantalan lintasan luar dan lintasan dalam yang di ikuti 1X sampai 3X harmoniknya. Akan tetapi, amplitudo frekuensi rusak bantalan masih rendah dan tertutupi oleh frekuensi komponen lain. Metode envelope dapat mengekstrak impak dengan energi yang sangat rendah dan memunculkan amplitudo frekuensi rusak pada bantalan. Sehingga, identifikasi rusak bantalan akan terlihat sangat jelas dengan munculnya frekuensi dari rusak bantalan lintasan luar dan dalam yang di ikuti 1X sampai 3X harmoniknya.
    Citations (0)
    연구 목적: 본 연구는 MZ세대를 중심으로 나타나고 있는 ‘quiet quitting’(조용한 사직)의 주요 특징을 살펴보고 건설적인 개선 방안을 모색하는데 그 목적이 있다. 연구 방법: ‘Quiet quitting’ 국내 기사를 전수 검색하고 MZ세대 관련 학술 연구를 모두 조사하여 수렴하였다. 국내 기사 및 학술 자료는 9월 27일을 시작으로 하여 최종 조사 및 업데이트 시점이 2022년 10월 11일이었다. 자료를 수차례 검토 및 정리한 후에 조사 결과를 연구의 세부 주제 및 내용에 반영하였다. 연구 내용: MZ세대의 특성, ‘quiet quitting’의 개념과 특징, 원인과 개선 방안을 종합 제시하였다. 결론 및 제언: MZ세대와 ‘quiet quitting’의 주요 내용을 토대로 개인 및 조직 차원의 개선 방안을 도출하였다. 본 연구를 통해 사회 전반에 확산되고 있는 ‘quiet quitting’ 현상을 이해하고 건설적으로 대응하는 방안을 확인할 수 있을 것이다.
    QUIET
    Citations (5)