logo
    The magnetic susceptibility and electrical resistivity of yttrium metal have been measured below 300 °K. The susceptibility of yttrium increases from 186 ± 5 × 10-6 e.m.u. (g atom)-1 at 293 °K to 195 ± 5 × 10-6 e.m.u. (g atom)-1 at 10 °K. The susceptibility results disagree completely with the recent measurements of Chechernikov et al. In addition, no anomaly in either the susceptibility values or the resistivity values is evident at about 170 °K.
    Anomaly (physics)
    Starting from element La,Ni,Co and Sb powders,nominal La_xNi_(0.2)Co_(3.8)Sb_(12)(x=0.1,0.3,0.5,0.7) n-type filled Skutterudite was prepared by mechanical alloying(MA) and subsequent hot pressing(HP).The effect of the La filling fraction on phase formation and thermoelectric properties was studied in this paper.It was found that single phase Skutterudite could be obtained when the powders milled for 10h were hot pressed at 650℃ for 2h and the lattice parameters increase with increasing the La filling fraction.The thermal conductivity was greatly decreased by filling rear-earth element La into the voids of Skutterudite structure.As a result,the La_(0.5)Ni_(0.2)Co_(3.8)Sb_(12) Skutterudite exhibits a maximum figure of merit of 0.33 at about 750 K.
    Skutterudite
    Hot pressing
    Figure of Merit
    Citations (1)
    Uraian pekerjaan (job description) adalah pernyataan faktual dan terorganisasi tentang kewajiban dan tanggung jawab dari pekerjaan tertentu. Uraian pekerjaan ini penting bagi karyawan untuk digunakan sebagai standar fungsi yang menggambarkan apa yang harus dilakukan, bagaimma melakukannya dan mengapa dilakukan. Denqan uraian pekerjaan ini diharapkan agar para karyawan lebih memahami aspek-aspek yang terkandung dalam pekerjaan mereka sehingga kinerja yang akan dihasilkan menjadi lebih baik. Pada penelitian ini yang ingin dilihat adalah pengaruh uraian pekerjaan terhadap kinerja karyawan yang nantinya akan membandingkan kinerja yang diperoleh sebelum diterapkannya uraian pekerjaan dengan kinerja sesudah diterapkannya uraian pekerjaan. Untuk mengetahui kinerja para karyawan tersebut kita memerlukan adanya suatu penilaian kinerja penilaian kinerja ini dibutuhkan sebagai catatan atau data-data yang diperoleh dari hasil kerja seorang karyawan selama suatu periode waktu tertentu. Untuk pembuatan penilaian kinerja ini maka aspek yang dibutuhkan sebagai acuan adalah uraian pekerjaan. Partisipan penelitian adalah karyawan PT. Raperind Motor divisi mekanik yang berjumlah 17 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara angket dan observasi untuk pembuatan uraian pekerjaan, rating scale untuk penilaian kinerjanya sedangkan tehnik analisis datanya adalah uji t-test. Setelah diuji dengan hasil uji t-student, hasil perhitungan menunjukkan bahwa ada perbedaa antara kinerja sebelum diberikannya uraian pekerjaan dengan kinerja sesudah diberikannya uraian pekerjaan (t=5,895; p(0,000)<0,01). Hal ini berarti bahwa kinerja sesudah diberikan uraian pekerjaan jauh meningkat daripada kinerja sebelum diberikannya uraian pekerjaan, karena dengan uraian pekerjaan bisa membantu para pegawai melaksanakan tugas dan tanggung jawab, juga membantu mengerti tentang batas-batas kewenangan yang dimiliki sehingga mereka bisa berkonsentrasi dengan pekerjaan mereka dengan demikian kinerja yang dihasilkan juga meningkat. Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan dua orang penilai untuk melakukan penilaian kinerja, hal ini adalah untuk mengurangi unsur subjektifitas.
    Citations (0)
    PT. Ajinomoto Indonesia Mojokerto Factory perusahaan yang bergerak dibidang industri yang menghasilkan produk berupa makanan, dalam proses produksinya selalu mengalami adanya produk yang tidak sesuai dengan standar yang ditentukan oleh perusahaan. Dalam hal ini adalah adanya produk rusak. Penyebab terjadinya produk rusak yaitu adanya keterbatasan kemampuan mesin terhadap pelaksanaan proses produksi. Produk rusak mengakibatkan kenaikan biaya produksi atau harga pokok produk, karena itu tidak boleh dipandang sebagai masalah kecil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perlakuan akuntansi produk rusak pada PT. Ajinomoto Indonesia Mojokerto Factory. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menggambarkan perlakuan akuntansi produk rusak. Data diperoleh melalui observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Ajinomoto Indonesia Mojokerto Factory didapati adanya produk rusak yang bersifat normal laku dijual, produk rusak bersifat normal tidak laku dijual, produk rusak bersifat abnormal laku dijual, dan produk rusak bersifat abnormal tidak laku dijual. Perlakuan akuntansi terhadap produk rusak yaitu perusahaan memperlakukan produknya untuk dikembalikan ke proses awal untuk diproduksi kembali, dan produk rusak yang laku dijual yaitu hasil penjualan dari produk rusak tersebut dianggap sebagai pendapatan lain-lain. Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti ialah perusahaan harus melakukan pengecekan rutin pada mesin agar dapat meminimalisir terjadinya produk rusak. Kata kunci: Perlakuan akuntansi, Produk rusak
    Citations (0)
    Raman scattering spectra have been measured for the unfilled skutterudite CoP3 and for the filled skutterudites RT4X12 (R= La, Ce, Pr and Nd, T=Fe and Os, and X=Sb and P). For the P‐skutterudite, the energies of two Ag phonons and one Eg phonon decrease with rare‐earth filling, while, for the Sb‐skutterudite, the energies of the observed phonons do not change significantly. In order to clarify this filling effect microscopically, a normal mode analysis has been performed using a GF matrix method. The following differences due to the filling effect have been found for the P‐ and Sb‐skutterudites: the interaction between pnictogens on the cage becomes weaker for the P‐skutterudite, while it does not change significantly for the Sb case.
    Skutterudite
    Matrix (chemical analysis)
    Citations (6)
    Angin merupakan sumber energi yang sangat melimpah yang merupakan sumber energi terbarukan. Salah satu bentuk memanfaatkan energi angin adalah dengan menggunakan turbin angin. Namun, komponen pada turbin angin sering mengalami kerusakan, salah satunya kerusakan yang terjadi pada bantalan. Peran bantalan sangat penting dalam menjaga performa pada sebuah mesin. Bantalan yang rusak akan berdampak pada penurunan kinerja dari kincir angin. Penelitian deteksi rusak bantalan sudah banyak dilakukan pada mesin-mesin rotary, sedangkan deteksi rusak bantalan pada kincir angin masih sangat minim dilakukan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi rusak bantalan secara dini pada kincir angin menggunakan analisis getaran dengan menerapkan fitur spektrum frekuensi dan analisis envelope. Penelitian ini menggunakan bantalan kondisi normal dan bantalan rusak jamak (multi-faults) yang dirusak secara sengaja dengan ukuran rusak kedalaman (deep) bantalan sebesar 2 mm dan rusak pada lebar bantalan sebesar 0.7 mm. Rusak jamak (multi-faults) yaitu rusak pada lintasan luar dan lintasan dalam yang dirusak secara bersamaan dan deteksi rusak bantalan dilakukan menggunakan analisis spektrum envelope. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan motor penggerak sebagai simulasi angin dengan kecepatan poros 1200 RPM. Bantalan yang digunakan adalah Self Aligning Double Row, Merk TAM, Seri 1208K . Spektrum frekuensi tidak menunjukan amplitudo frekuensi rusak pada bantalan, akan tetapi ada amplitudo frekuensi tinggi dari kecepatan putar poros. Spektrum frekuensi pada rusak bantalan menunjukan adanya frekuensi rusak bantalan lintasan luar dan lintasan dalam yang di ikuti 1X sampai 3X harmoniknya. Akan tetapi, amplitudo frekuensi rusak bantalan masih rendah dan tertutupi oleh frekuensi komponen lain. Metode envelope dapat mengekstrak impak dengan energi yang sangat rendah dan memunculkan amplitudo frekuensi rusak pada bantalan. Sehingga, identifikasi rusak bantalan akan terlihat sangat jelas dengan munculnya frekuensi dari rusak bantalan lintasan luar dan dalam yang di ikuti 1X sampai 3X harmoniknya.
    Citations (0)