Observed Scaling Behavior
1
Citation
26
Reference
10
Related Paper
Citation Trend
At a continuous transition into a non-unique absorbing state, particle systems may exhibit non-universal critical behaviour, in apparent violation of hyperscaling. We propose a generalized scaling theory for dynamic critical behaviour at a transition to an absorbing state, which is capable of describing exponents which vary according to the initial configuration. The resulting hyperscaling relation is supported by simulations of two lattice models.
Lattice (music)
Scaling law
Cite
Citations (129)
Biased diffusion on hierarchical comb structures is studied within an exact renormalisation group scheme. The scaling exponents of the moments of the first-passage time for random walks are obtained. It is found that the scaling properties of the diffusion depend only on the direction of bias. In a particular case, the presence of bias may give rise to a new multifractality.
Anomalous Diffusion
Continuous-time random walk
Cite
Citations (3)
Abstract We study the scaling of the average cluster size and percolation strength of geometrical clusters for the two-dimensional Ising model. By means of Monte Carlo simulations and a finite-size scaling analysis we discuss the appearance of corrections to scaling for different definitions of cluster sets. We find that including all percolating clusters, or excluding only clusters that percolate in one but not the other direction, leads to smaller corrections to scaling for the average cluster size as compared to the other definitions considered. The percolation strength is less sensitive to the definitions used.
Percolation (cognitive psychology)
Cluster size
Scaling law
Cite
Citations (2)
The universal behaviour of the directed percolation universality class is well understood—both the critical scaling and the finite size scaling. This paper focuses on the block (finite size) scaling of the order parameter and its fluctuations, considering (sub-)blocks of linear size l in systems of linear size L. The scaling depends on the choice of the ensemble, as only the conditional ensemble produces the block-scaling behaviour as established in equilibrium critical phenomena. The dependence on the ensemble can be understood by an additional symmetry present in the unconditional ensemble. The unconventional scaling found in the unconditional ensemble is a reminder of the possibility that scaling functions themselves have a power-law dependence on their arguments.
Directed percolation
Scaling law
Widom scaling
Cite
Citations (4)
Abstract Probability distributions of resistances in disordered electronic systems are studied, by means of a real-space scaling transformation, and scaling properties of the distributions are discussed. In the weak scattering limit the results confirm single-parameter scaling in the sense that any initial distribution scales, under change of scale, towards a universal distribution characterized by one parameter only.
Scaling law
Cite
Citations (101)
We report a numerical analysis of corrections to finite size scaling at the Anderson transition due to irrelevant scaling variables and nonlinearities of the scaling variables. By taking proper account of these corrections, the universality of the critical exponent for the orthogonal universality class for three different distributions of the random potential is convincingly demonstrated.
Widom scaling
Exponent
Scaling law
Cite
Citations (287)
PT. Ajinomoto Indonesia Mojokerto Factory perusahaan yang bergerak dibidang industri yang menghasilkan produk berupa makanan, dalam proses produksinya selalu mengalami adanya produk yang tidak sesuai dengan standar yang ditentukan oleh perusahaan. Dalam hal ini adalah adanya produk rusak. Penyebab terjadinya produk rusak yaitu adanya keterbatasan kemampuan mesin terhadap pelaksanaan proses produksi. Produk rusak mengakibatkan kenaikan biaya produksi atau harga pokok produk, karena itu tidak boleh dipandang sebagai masalah kecil.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perlakuan akuntansi produk rusak pada PT. Ajinomoto Indonesia Mojokerto Factory. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menggambarkan perlakuan akuntansi produk rusak. Data diperoleh melalui observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Ajinomoto Indonesia Mojokerto Factory didapati adanya produk rusak yang bersifat normal laku dijual, produk rusak bersifat normal tidak laku dijual, produk rusak bersifat abnormal laku dijual, dan produk rusak bersifat abnormal tidak laku dijual. Perlakuan akuntansi terhadap produk rusak yaitu perusahaan memperlakukan produknya untuk dikembalikan ke proses awal untuk diproduksi kembali, dan produk rusak yang laku dijual yaitu hasil penjualan dari produk rusak tersebut dianggap sebagai pendapatan lain-lain. Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti ialah perusahaan harus melakukan pengecekan rutin pada mesin agar dapat meminimalisir terjadinya produk rusak.
Kata kunci: Perlakuan akuntansi, Produk rusak
Cite
Citations (0)
Using finite-size scaling techniques we obtain accurate results for critical quantities of the Ising model and the site percolation, in three dimensions. We pay special attention to parametrizing the corrections-to-scaling, which is necessary to bring the systematic errors below the statistical ones.
Percolation (cognitive psychology)
Scaling law
Cite
Citations (185)
Angin merupakan sumber energi yang sangat melimpah yang merupakan
sumber energi terbarukan. Salah satu bentuk memanfaatkan energi angin adalah
dengan menggunakan turbin angin. Namun, komponen pada turbin angin sering
mengalami kerusakan, salah satunya kerusakan yang terjadi pada bantalan. Peran
bantalan sangat penting dalam menjaga performa pada sebuah mesin. Bantalan
yang rusak akan berdampak pada penurunan kinerja dari kincir angin. Penelitian
deteksi rusak bantalan sudah banyak dilakukan pada mesin-mesin rotary,
sedangkan deteksi rusak bantalan pada kincir angin masih sangat minim
dilakukan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi
rusak bantalan secara dini pada kincir angin menggunakan analisis getaran dengan
menerapkan fitur spektrum frekuensi dan analisis envelope.
Penelitian ini menggunakan bantalan kondisi normal dan bantalan rusak
jamak (multi-faults) yang dirusak secara sengaja dengan ukuran rusak kedalaman
(deep) bantalan sebesar 2 mm dan rusak pada lebar bantalan sebesar 0.7 mm.
Rusak jamak (multi-faults) yaitu rusak pada lintasan luar dan lintasan dalam yang
dirusak secara bersamaan dan deteksi rusak bantalan dilakukan menggunakan
analisis spektrum envelope. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan motor
penggerak sebagai simulasi angin dengan kecepatan poros 1200 RPM. Bantalan
yang digunakan adalah Self Aligning Double Row, Merk TAM, Seri 1208K .
Spektrum frekuensi tidak menunjukan amplitudo frekuensi rusak pada
bantalan, akan tetapi ada amplitudo frekuensi tinggi dari kecepatan putar poros.
Spektrum frekuensi pada rusak bantalan menunjukan adanya frekuensi rusak
bantalan lintasan luar dan lintasan dalam yang di ikuti 1X sampai 3X
harmoniknya. Akan tetapi, amplitudo frekuensi rusak bantalan masih rendah dan
tertutupi oleh frekuensi komponen lain. Metode envelope dapat mengekstrak
impak dengan energi yang sangat rendah dan memunculkan amplitudo frekuensi
rusak pada bantalan. Sehingga, identifikasi rusak bantalan akan terlihat sangat
jelas dengan munculnya frekuensi dari rusak bantalan lintasan luar dan dalam
yang di ikuti 1X sampai 3X harmoniknya.
Cite
Citations (0)