PERHITUNGAN NILAI KOMPLEKSITAS UNLOADING MESIN CNC FITUR ROTATIONAL DAN NON-ROTATIONAL

Proses pemesinan adalah merupakan salah satu proses membuat suatu produk secara langsung maupun pembuatan tools yang paling banyak digunakan selain proses maufaktur lainnya. Data memperlihatkan antara 60-80% menggunakan proses pemesinan dan pastinya melibatkan proses set-up, proses operasi mesin dan proses unloading yang kesemuanya harus direncanakan sesuai dengan pilihan fitur dalam suatu produk. Dalam suatu proses produksi, tahap desain merupakan tahapan yang paling berpengaruh. Sebab tahapan ini akan mempengaruhi 70 – 80 % biaya produksi. Banyaknya kemungkinan fitur dalam produk yang akan dipilih mendorong Jong Yun Jung mengklasifikasikan empat fitur dasar yang dapat dibentuk dengan proses permesinan, yaitu rotational feature, slab feature, prismatic feature, dan revolving feature. Upaya mempercepat proses disain dilakukan dengan mempercepat proses estimasi, akan tetapi kondisi yang ada pada saat ini estimasi biaya dilakukan setelah tahap detail design tentunya ini akan sangat memakan waktu. Sedangkan persaingan industri menuntut para pelakunya untuk bekerja cepat, menghasilkan produk kualitas bagus, dan harga rendah. Untuk mengurangi waktu tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan estimasi biaya sebelum tahap detail design. Hal ini sulit untuk dilakukan karena final design belum ditetapkan. Maka dari itu diperlukanlah nilai kompleksitas. Pada penelitian ini akan dihitung nilai kompleksitas dari unloading mesin CNC untuk fitur rotational dan non rotational. Metode perhitungan kompleksitas yang digunakan adalah metode yang diperkenalkan oleh El Maraghy dan Urbanic dimana penilaian dilakukan berdasarkan jumlah informasi, variasi informasi, dan isi informasi dari unloading mesin CNC. Hasil perhitungan dan analisis menunjukan bahwa nilai kompleksitas unloading mesin CNC untuk rotational feature (Σpcx 6.93 – 7.43) dan non rotational feature (Σpcx 7.98 – 8.66)