Penerapan K-Means Pada Nilai Input Produksi Industri Mikro Dan Kecil Menurut Provinsi

2018 
Industri Pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi/setengah jadi, dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir. Nilai Produksi Industri berkaitan dengan nilai tambah, nilai input dan nilai output. Penelitian ini mengambil data tentang nilai input produksi industri mikro dan kecil. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah penggabungan dari deret waktu (time series) dari tahun 2013- 2015 dan deret lintang (cross section) sebanyak data provinsi di indonesia yang menghasilkan 34 observasi. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari publikasi Badan Pusat Statistik (BPS). Penelitian ini menggunakan datamining dengan metode K-Means. Varibale yang digunakan (1) jumlah nilai input produksi mikro dan (2) jumlah nilai input produksi mikro. Data akan diolah dengan melakukan clustering dalam 3 cluster yaitu cluster produksi nilai input tinggi, cluster produksi nilai input tinggi sedang dan produksi nilai input tinggi rendah. Cetroid data untuk cluster produksi nilai input tinggi 87899515,0 dan 121258942,3, Cetroid data untuk cluster produksi nilai input sedang 10634113,8 dan 15356152,8 serta Cetroid data untuk cluster produksi nilai input rendah 3044143,6 dan 1507129,8. Sehingga diperoleh 3 provinsi cluster produksi nilai input tinggi, 9 provinsi  cluster produksi nilai input sedang dan 22 cluster produksi nilai input rendah.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []