Sifat Ketahanan Oksidatif dan Sifat Fisik Biodiesel dari Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) Menggunakan Antioksidan X
2017
Biodiesel merupakan bahan bakar nabati yang digunakan untuk mesin diesel. Penggunaannya semakin meningkat seiring diberlakukannya Peraturan Menteri ESDM No. 12 Tahun 2015 yang mewajibkan pemakaian biodiesel sebesar 20% (B20) pada kendaraan bermotor. Palm fatty acid distillate (PFAD) berasal dari produk samping pengolahan CPO yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel. PFAD merupakan bahan non edible sehingga penggunaanya tidak bersaing dengan kebutuhan pangan. PFAD yang digunakan berasal dari perkebunan kelapa sawit Sumatera dengan kandungan asam lemak bebas sebesar 95,7%, sehingga pembuatan biodiesel dilakukan dengan cara reaksi esterifikasi asam lemak dari PFAD. Rasio molar PFAD:Metanol yang digunakan sebesar 1:24 dengan penambahan katalis asam sulfat 0,5% v/v metanol, menghasilkan konversi 99,7%. Dilakukan pengujian untuk mengukur stabilitas oksidatif pada biodiesel dengan menggunakan metode rancimat. Biodiesel murni yang dihasilkan memiliki nilai Induction Period (IP) sebesar 6,15 jam sehingga sudah sesuai dengan standar SNI 7182-2015. Penambahan antioksidan X pada biodiesel berfungsi untuk memperpanjang waktu penyimpanan biodiesel apabila biodiesel tersebut tidak langsung digunakan dan untuk mengetahui nilai konstanta laju reaksi dan konsentrasi kritis antioksidan X pada biodiesel sebagai dasar penentuan waktu penyimpanan biodiesel pada suhu kamar. Ditinjau dari segi ekonomi, konsentrasi antioksidan X 0.1 ppm yang ditambahkan pada biodiesel merupakan konsentrasi antioksidan optimum. Konstanta laju reaksi antioksidan X dalam biodiesel pada temperatur 110oC sebesar 0.0042 s-1, sedangkan konsentrasi kritis antioksidan X pada 110oC adalah 7,618x10-6 M. Diketahui bahwa kinetika laju reaksi biodiesel dan antioksidan X adalah orde 1.
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI