Efektivitas antiepilepsi ekstrak pegagan (Centellaasiatica (L.) Urb. dalam etanol, diklorometana danheksan pada mencit putih jantan menggunakan MetodeMES (Maximum Electroshock Seizure)

2008 
Epilepsi adalah gangguan neurologik dengan insiden cukup tinggi dan selama ini terapi epilepsi dengan pengobatan sintetik dalam jangka waktu lama mengakibatkan timbulnya efek samping yang besar bagi penderita. Untuk itu diperlukan suatu alternatif dalam mengobati epilepsi dengan menggunakan obat tradisional seperti Pegagan (Centella asiatica (L.) Urb.).Pegagan yang diekstraksi dengan pelarut yang berbeda polaritasnya: etanol,diklorometana dan heksana, diteliti efek antiepilepsinya pada mencit putih (Mus musculus) jantan dengan menggunakan Maximum Electroshock Seizure sebagai penginduksi kejang. Pada penelitian ini untuk masing-masing ekstrak digunakan 60 ekor mencit yang dibagi dalam kelompok kontrol (10 ekor), kelompok pembanding (10 ekor), dan kelompok uji (40 ekor). Kelompok kontrol diberi suspensi CMC-Na 0,5% kelompok pembanding diberi Fenitoin-Na (13 mg/kg BB mencit) dan kelompok uji diberi suspensiekstrak Pegagan dengan dosis 300 mglkg BB mencit, 600 mg/kg BB mencit, 900 mg/kg BB mencit, dan 1000 mg/kg BB mencit. Semua pemberian dilakukan secara oral dan didiamkan selama 30 menit sebelum diinduksi. Efek antiepilepsi ditandai dengan penurunan jumlah waktu kejang tonik, klonik, dan tonik-klonik. Berdasarkan analisa statistik (Anova One way), Pegagan dalam ke tiga ekstrak yang diberikan secara oral memberikan efek sebagai antiepilepsi terhadap mencit putih jantan yang diinduksi dengan Maximum Electroshock Seizure.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []