Kesintasan Transplantasi Ginjal berdasarkan Hubungan Keluarga antara Resipien dan Donor di RSUPN Cipto Mangunkusumo Tahun 2010-2015

2019 
Pendahuluan. Transplantasi ginjal di Indonesia sedang berkembang pesat pada beberapa tahun terakhir, namun pencarian donor ini seringkali sulit mendapatkannya. Keterbatasan tersedianya donor hidup dengan hubungan keluarga mengakibatkan tingginya angka donor hidup tanpa hubungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan angka kesintasan transplantasi ginjal berdasarkan hubungan keluarga antara resipien dan donor. Metode . Studi kohort retrospektif dilakukan dengan melibatkan 323 pasien transplantasi ginjal dari data rekam medis Divisi Ginjal Hipertensi RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta bulan Januari 2010 hingga Desember 2015. Perbedaan kesintasan dalam tiga tahun antara resipien-donor yang memiliki hubungan keluarga dan tanpa hubungan keluarga dianalisis dengan Kaplan-Meier, sedangkan untuk mendapatkan crude dan adjusted hazard rasio dengan multivariat cox regresi  setelah dikontrol dengan variabel jenis kelamin donor, usia donor, usia resipien, cross matching human leukocyte antigen (HLA),  dan jenis dialisis. Hasil. Dari 323 resipien transplantasi ginjal di dapatkan kesintasan dalam 3 tahun adalah 84,1%, didapatkan 66 (20,4%) terdapat hubungan keluarga dengan median kesintasan 32,91 bulan dan 257 (79,6%) tidak terdapat hubungan keluarga dengan median kesintasan 33,51 bulan. Tidak terdapat perbedaan kesintasan antara pasien yang mempunyai hubungan keluarga antara resipien dan donor dengan adjusted HR 1,186 (IK% 0,627-2,242) setelah dikontrol variabel jenis kelamin donor, usia donor, usia resipien, cross matching HLA dan jenis dialisis sebelumnya. Simpulan . Tingkat kelangsungan hidup pasien  transplantasi jangka panjang untuk penerima donor yang tidak ada hubungan keluarga setidaknya sama baiknya dengan donor ginjal yang ada hubungan keluarga. Kata Kunci: Donor, Hubungan keluarga , Resipien, Transplantasi Ginjal Survival Kidney Transplantation from Related and Emotionally-Related Living Donors in Cipto Mangunkusumo Hospital 2010-2015 Introduction. Kidney transplantation in Indonesia has been increased rapidly in recent years. The limited availability of related living donors resulting in a high number of unrelated living donors. This study aimed to identify survival rates of kidney transplantation based on related and emotionally-related between recipients and donors. Methods. A retrospective cohort study was conducted among 323 kidney transplant patients from January 2010 to December 2015 in Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta. Data were obtained from medical records. The difference in 3 years survival between related and emotionally-related recipients-donors was analysed with Kaplan-Meier. Whereas, multivariate Cox regression was used to obtain crude and adjusted hazard ratios after controlling donor sex variables, donor age, recipient age, human leukocyte antigen (HLA) cross-matching, and dialysis type. Results. Among 323 kidney transplants, the 3 years survival was 84.1%. Total of 66 (20.4%) had related donors with a median survival was 32.91 months, and 257 (79.6%) was emotionally-related with a median survival was 33.51 months. There was no statistically significant difference in survival between patients who had related and emotionally-related recipients-donors with adjusted HR 1.186 (95% CI 0.627-2.2242) after controlling donor sex, donor age, recipient age, HLA cross-matching, and previous dialysis types. Conclusion. The survival rate of long-term transplant patients for donor recipients who have an emotionally-related relationship is as good as the one with related relationship.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []