Pola Pertumbuhan dan Faktor Kondisi Benih Ikan Tengadak (Barbonymus schwanenfeldii) Pada Wadah Pemeliharaan yang Berbeda

2018 
Ikan tengadak (Barbonymus schwanenfeldii) merupakan alternatif ikan lokal yang memiliki potensi untuk dibudidayakan sebagai ikan konsumsi. Sebagai dasar pengetahuan tentang kiat sukses kegiatan budidaya yang dilakukan terhadap suatu komoditas maka perlu diketahui pola pertumbuhan dari komoditas tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pola pertumbuhan benih ikan tengadak pada pemeliharaan multisistem melalui pengamatan hubungan panjang bobot, faktorkondisi, pertumbuhan harian serta efisiensi pakan terhadap pertumbuhan. Sampel ikan yang digunakan berasal dari benih ikan tengadak Anjongan Kalimantan Barat yang kemudian dipelihara selama 120 hari pada jaring apung, kolam beton dan kolam tanah. Untuk analisis data hubungan panjang-bobot sampel ikan diambil 90 ekor pada setiap sistem pemeliharaan, sedangkan untuk analisis data pertumbuhan, sampel ikan yang digunakan sebanyak 30 perulangan setiap perlakuan dan kemudian dianalisis menggunakan Microsoft Exel dan program SPSS 16. Hasil perhitungan hubungan panjang-bobot ikan diperoleh nilai koefisien regrsi b=3 untuk pemeliharaan pada jaring apung, b=3,14 pada kolam beton dan b=2,54 pada kolam tanah, dengan faktor kondisi 1,51:0,15 untuk jaring apung 1,01 :0,10 kolam beton dan 1,02:0,10 pada kolam tanah. Hubungan panjang-bobot ikan memiliki nilai determinan (R²) berkisar 0,81-0,89. Nilai bobot mutlak dan Sgr terbesar terdapat pada pemeliharaan di kolam tanah, namun tidak terdapat perbedaan yang nyata antara ketiga sistem pemeliharaan tersebut (p<0,05) dengan nilai homogenitas bobot (p<0,031) dan nilai homogenitas panjang (<0,028). Kata kunci : Barbonimus schwanenfeldii, Kalimantan, pertumbuhan, pola pertumbuhan, faktor kondisi.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    1
    Citations
    NaN
    KQI
    []