GAMBARAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BADUTA(6-23 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ABELIKECAMATAN ABELI KOTA KENDARI
2019
Latar belakang: Stunting atau pendek merupakan salah satu indikator status gizi
kronis yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi jangka
panjang. Stunting merupakan salah satu masalah terbesar di Indonesia yang belum
teratasi sepenuhnya. Di provinsi Sulawesi Tenggara, dari 100 Balita, terdapat 12
Balita kurus, 30 Balita stunting (kerdil) dan 5 Balita yang mengalami kegemukan.
Penelitian ini bertujuan utntuk mengetahui gambaran kejadian stunting pada anak
baduta ( 6 – 23 bulan) di wilayah kerja puskesmas abeli kecamatan abeli kota
kendari.
Metode: Metode yang digunakan dalam survey penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan dilaksanakan pada bulan
Juni 2019 di Kecamatan Abeli Kota Kendari. Sampel yang digunakan sebanyak
65 orang anak baduta. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling.
Hasil : kejadian stunting pada anak Baduta (6-23 bulan) di wilayah kerja
Puskesmas Abeli sebanyak 16 orang anak (24,6%), berat badan lahir rendah
(BBLR) dengan kejadian stunting sebanyak 6 anak (9,2%), tinggi badan ibu
dengan kejadian stunting sebanyak 25 ibu yang kategori pendek ( 38,5% ) dan
penyakit infeksi dengan kejadian stunting sebanyak 14 anak (21,5%) yang
menderta ISPA dan 18 anak (27,7%) yang menderita Diare
Penelitian ini menyarankan Perlu adanya program yang terintegrasi dan
multisektoral untuk menanggulangi kejadian stunting pada baduta dan perlu
adanya edukasi kepada masyarakat khususnya ibu baduta terkait jenis makanan
yang baik untuk pertumbuhan anak.
Kata kunci : stunting, BBLR, Tinggi badan ibu, ISPA, Diare, Baduta
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI