Manifestasi Klinis dan Diagnosis Covid-19

2021 
Coronavirus disease (COVID-19) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan virus SARS-CoV-2 serta dapat menyebar dengan cepat. Penyakit ini memiliki spektrum gejala yang luas, mulai dari asimtomatik hingga distress pernapasan yang menyebabkan kematian. Deteksi dini SARS-CoV-2 sangat penting dilakukan untuk mengontrol penyebaran virus dan mengendalikan penyakit. Konfirmasi diagnosis COVID-19 ditetapkan melalui pemeriksaan real-time reverse-transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR). Selain RT-PCR, pemeriksaan serologi juga dapat digunakan dalam mengendalikan penyebaran SARS-CoV-2. Pemeriksaan serologi masal digunakan untuk mendeteksi COVID-19 pada individu asimtomatik yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi COVID-19, rekomendasi karantina, serta membantu surveilans penyakit. Meskipun demikian, pemeriksaan serologi saja tidak dapat digunakan untuk mengonfirmasi maupun menyingkirkan diagnosis. Pemeriksaan serologi juga kurang menggambarkan status infeksi pasien. Hasil serologi negatif tidak menyingkirkan COVID-19 terutama jika terdapat riwayat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi COVID-19. Clinical Manifestation and Diagnosis of Coronavirus Disease-19 Coronavirus disease (COVID-19) is an infectious disease caused by a novel coronavirus, SARS-CoV-2, which can spread easily through respiratory droplets. The spectrum of the disease ranges from asymptomatic infection to critical condition that leads to death. Early detection of SARS-CoV-2 is very important to control viral transmission and disease itself. Diagnostic confirmation of COVID-19 is made by real-time reverse transcriptase-polymerase chain reaction (RT-PCR) test that detects viral genetic material in infected individuals. Serological test can be useful for rapid case identification and identify asymptomatic individuals who had close contact with COVID-19 patients, recommend quarantine, and surveillance of the disease. However, serological testing could not be used to confirm or exclude the diagnosis of COVID-19 because it could not identify patient’s infection status. A negative result could not exclude COVID-19, especially in patients who had close contact with confirmed COVID-19 patients.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []