Budaya Arak-arakan dalam Masyarakat Indonesia pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Periode 2014-2019.

2021 
Budaya sebuah tradisi yang dilakukan secara terus menerus. Arak-arakan dalam pemilu selalu dilakukan sebagai sebuah pertanda adanya pesta demokrasi dalam suatu negara. Masyarakat Indonesia sudah beranggapan bahwa pesta demokrasi harus ramai, meriah. Arak-arakan yang dilakukan dapat membuat kegaduhan bahkan terkadang kerusuhan. Sebuah budaya sehingga akan terus dilakukan apabila aturan dalam kampanye tidak diperbaharui. Masyarakat yang cerdas akan berfikir untuk dapat mengikuti pesta demokrasi secara lebih santun tidak mendekat kerusuhan dan berdampak yang tidak baik. Pesta dengan di lakukan di jalan  dapat mengganggu transportasi, terkadang masyarakat yang di dekat jalan juga takut dengan arak-arakan yang biasanya ratusan bahkan ribuan orang. Orasi dapat juga dilakukan di tempat tertutup  dengan perwakilan–  perwakilan dari setiap partai. Budaya memang akan terus ada dan berjalan apabila masyarakat tetap menganut dan menjalankan. Pemilu pada pemilihan presiden dan wakil presiden periode 2014-2019 budaya arak-arakan tetap dijalankan. Budaya arak – arakan yang di Jawa lebih banyak karena partai besar dari pengusung calon presiden dan wakil presiden ada di wilayah Jawa dan di luar Jawa arak-arakan hanya sedikit karena tidak ada partai besar di wilayah luar Jawa sebagai partai pengusungnya.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []