PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM SAINS DI KOTA PEKANBARU

2017 
Sebahagian besar guru menganggap bahwa penerapan pembelajaran berbasis proyek sukar untuk dilaksanakan karena adanya faktor sosiol ekonomi siswa, yang mana dalam pelaksanaan proyek sains tentu akan memerlukan peralatan dan bahan yang akandiperlukan siswa, sedangkan satu kaedah inkuiri yang disarankan oleh Kurikulum Pendidikan Indonesia 2013 adalah pembelajaran berbasis proyek (project based learning). Kajian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek di kota Pekanbaru. Kajian berbentuk survey dilakukan pada 32 orang guru dari 16 sekolah menengahdi Pekanbaru. Hasil yang didapatkan adalah sebanyak 56.25 % guru setuju bahwa pembelajaran sains berbasis proyek dapat dilaksanakan apabila tersedia bahan dan peralatan dari labor. Sebanyak 50 % guru menyatakan sukar mendapatkan alat dan bahan untuk keperluan pembelajaran dari lingkungan sekitar, 56,25 % menyatakan sulit mempersiapkan media untuk proyek. Di sisilain,50 % guru berpendapatbahwa pembelajaran berbasisproyek membuat siswa kreatif dan inovatif dan 75 % guru sependapat bahwa belajar sains menggunakan pembelajaran berdasarkan proyek memudahkan siswa mencapai materi pembelajaran. Berdasarkan informasi di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya guru-guru meyakini bahwa pembelajaran berabasis proyek baik untuk dilaksanakan, namun perlu ada peralatan dan bahan yang cukup, ide-ide proyek yang akan dilaksanakan, biaya proyek yang murah, serta adanya modul pengajaran berbasis proyekbagi guru dan modul pembelajaran bagi siswa.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []