Faktor– faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan pengguna obat diabetes mellitus di RSUD Pringsewu tahun 2020
2021
Pendahuluan: Kepatuhan pengobatan yang rendah dapat mengakibatkan peningkatan resiko biaya perawatan, peningkatan penyakit komplikasi dan resiko rawat inap. Mengidentifikasi pasien yang tidak patuh dalam pengobatan rawat jalan penting agar dapat melaksanakan terapi dengan efektif. Penyakit DM tipe-2 di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit (BLUD RS) Pringsewu berdasarkan data rekam medik tahun 2018 dan 2019 menempati urutan ke-8 teratas dengan jumlah kunjungan pasien terbanyak pada pelayanan rawat jalani.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara faktor ekonomi pekerjaan dan pendidikan dengan tingkat kepatuhan pengguna obat diabetes mellitus di RSUD Pringsewu Tahun 2020.
Metode: Jenis Kuantitatif menggunakan rancangan analitik dengan pendekatancross sectional. Partisipan adalah seluruh Penderita DM Peserta Prolanis di RSUD Pringsewu dengan jumlah 279 pasien. Sampel sejumlah 80 responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner berisi pertanyaan dari Morisky Medication Adherence Scale 8-items (MMAS-8). Teknik analisis data menggunakan uji statistik chi square.
Hasil: Penelitian menunjukkan distribusi frekuensi responden dengan pendidikan tinggi yaitu 48 responden (60.0%), tingkat ekonomi tinggi yaitu sebanyak 50 responden (62.5%), bekerja yaitu 48 responden (60.0%), kepatuhan penggunaan obat rendah yaitu sebanyak 33 responden (41.3%). Ada hubungan antara faktor pendidikan, pekerjaan dan faktor ekonomi dengan tingkat kepatuhan pengguna obat diabetes mellitus
Simpulan: Tingkat kepatuhan pasien diabetes melitus memiliki presentase yang rendah sehingga perlu dilakukan pendeketan terhadap pasien sehingga tingkat kepatuhan dapat meningkat.
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
20
References
0
Citations
NaN
KQI