Hubungan Diabetes Melitus Terhadap Derajat Berat Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Di Klinik Harum Melati Pringsewu Provinsi Lampung
2019
Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) merupakan penyakit kronik progresif yang ditandai dengan keterbatasan aliran udara di dalam saluran napas yang tidak sepenuhnya reversibel. Diabetes Melitus (DM) dapat menjadi faktor resiko yang mempengaruhi struktur dan fungsi paru. DM dikaitkan dengan peningkatan resiko infeksi paru, eksaserbasi penyakit dan memburuknya PPOK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan diabetes melitus terhadap derajat berat PPOK di Klinik Harum Melati Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung. Metode penelitian dilakukan secara analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Klinik Harum Melati Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung pada bulan Maret 2016. Sampel pada penelitian ini diambil secara total sampling dari data rekam medik berdasarkan kriteria inklusi. Data dikumpulkan dan dilakukan uji analisis menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian didapatkan karakteristik responden kelompok terbanyak berdasarkan usia adalah 60 – 74 tahun (54,4 %) dan jenis kelamin laki – laki sebesar 85,4 %. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 70 responden yang tidak menderita penyakit DM, yang mederita PPOK derajat ringan yaitu 26 responden (25,2 %) dan dari 33 responden yang menderita penyakit DM, sebanyak 12 responden (11,7 %) menderita PPOK derajat berat. Hasil analisis bivariat menunjukan ada hubungan signifikan antara DM dengan derajat PPOK di klinik Harum Melati Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung ( p = 0,008). DM meningkatkan resiko komorbid dan peningkatan derajat berat PPOK. Diabetes melitus dengan kadar gula tidak terkontrol atau keadaan hiperglikemia dapat menyebabkan peningkatan derajat berat PPOK. Kata Kunci: Diabetes melitus, PPOK.
Keywords:
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI