APLIKASI TEKNOLOGI INDERAJA UNTUKPEMETAAN KARAKTER EKOSISTEM IKANPELAGIS BESAR DI UTARA IRIAN JAYA/PAPUA
2000
Tujuan penelitian adalah pemetaan secara dinamis ekosistem ikan pelagis besar di perairan dalam Utara Ina/Papua, melalui pendekatan analisis terpadu tarakter-ekosistem' dan `karakter-spektral' inderaja pada wilayah perairan dan musim yang berbeda (pendekatan `spatio-temporal'). Selatna ini penelitian dilakukan sendiri-sendiri sesuai dengan keperluan instansi masing-masing. Sehingga sulit mengetahui dan menganalisa karakter ekosistem serta memetakan sumber hayati taut itu secara terpadu sebagai suatu ekosistem yang utuh. Penelitian ini disamping digunakan metoda 'pembenaran bumi' juga dilakukan metoda lcarakterisasi suatu ekosistem dalam periode dan wilayah tertentu' (spatio-temporal). Dalam penelitian ini aspek inderaja lebih ditekankan pada analisis-spektral.
Penelitian difokuskan untuk mengetahui karakter ekosistem dan aspek inderaja ingin diketahui `spektral¬spesifik' band-2, 3, 4 dan 7 data Landsat_TM. Hasil tersebut merupakan infommsi dasar bagi penyusunan model algoritma peramalan. Validasi basil penefitian adalah melalui uji korelasi data satefit terhadap data biomas ikan (data akustik 'Fish-Finder') untuk perairan dalam Utara Irja. Pendekatan yang dipergunakan adalah integrasi data lapangan (perairan) yang meliputi data nir-hayati yaitu suhu, kedalaman, salinitas, hara nitrat dan fosfat dan parameter hayati seperti klorofil-a, jenis dan dominasi baik fito dan zooplankton, larva dan biomasa ikan itu sendiri. Metoda pengambilan/ pengukuran data adalah secara horizontal di permukaan dan secara vertikal, dalam rangka mengetahui pola pergerakan dan percampuran yang dapat mewakili masa air. Antar data parameter perairan tersebut dilakukan interkorelasi untuk mengatahui karakter masing-masing ekosistem dan musim yang berbeda. Algoritma klorofil-a yaitu NDVI band-3 dan band-4; 'Chlorophyll Photosynthetic Activity' (CPA) band-2 dan band-4; `Midle-Infrared Reflectance Index' (MIRI) band-3 dan band-7 pada data Landsat_TM sebagai suatu citra proses nirhayati ke proses hayati di perairan. Dilakukan korelasi antara citra algoritma terhadap data pemiran. Algoritma yang memberikan response spektral terbaik adalah yang memberikan nilai koefisien korelasi (r) terbesar. Dilakukan analisis spektral melalui analisis kluster spektral untuk mengetahui `spektral-spesifik' (spectral-signature).
Karakter ekosistem ikan pelagis besar di perairan dalam Utara hja dari penelitian ini adalah suatu pola sirkulasi masa air yang spesifik (NGCUC). Berdasarkan plot data permukaan parameter yang diteliti yaitu, SPL; N/P-rasio; klorofil-a, plankton dan biomas ikan menunjukkan pola yang identik. N/P-rasio permukaan berkisar antara 4 — 24.
Data akustik biomasa total dari pennukaan sampai kedalaman 150 m menunjukkan bahwa biomasa tertinggi (1.200 r.i.u) berada di sekitar daerah up-welling. Dimana sekitar 50% diantaranya adalah biomasa plankton, 40% biomasa larva dan biomasa ikan sekitar 10%. Jenis ikan dominan adalah cakalang dan tuna.
Dan tiga algoritma klorofil-a (NDVI_43, CPA_42 dan MIRI_73) pada data Landsat_TM, yang dilakukan umumnya memberikan respon spektral yang baik terhadap sebaran biomasa total. Algoritma MIRI73 memberikan respon spektral yang baik terhadap sebaran nitrat, klorofil-a dan biomasa total. Analisis statistik Muster spektral pada algoritma CPA_42 data Landsat_TM memberikan nilai rerata 10 kelas kluster spektral sebesat 134,979 untuk perairan dalam Utara Irian Jaya.
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI