Integrasi Model Analytics dan Performance Dashboard dalam Pengukuran Kinerja Menggunakan Balanced Scorecard
2011
Pengukuran kinerja menggunakan Balanced Scorecard telah banyak dilakukan oleh berbagai organisasi. Banyak kisah sukses yang dihasilkan, namun tidak sedikit pula kisah gagal dilaporkan. Salah satu faktor sukses/gagalnya aplikasi Balanced Scorecard seringkali dikaitkan dengan pemahaman terhadap model yang dipakai. Makalah ini menawarkan pendekatan integratif dari dua konsep, yaitu model analytics dan performance dashboard. Dalam model analytics, pengukuran dilakukan untuk mendapatkan skor agregat kinerja perusahaan secara keseluruhan, sedangkan performance dashboard digunakan untuk menampilkan secara grafis key performance indicator (KPI) yang perlu diperhatikan. Studi kasus dilakukan pada sebuah unit usaha di Surabaya. Pengukuran dilakukan selama empat kuartal pada tahun 2010. Model analytics dengan skala 1-5 digunakan dan hasil pengukuran selama empat periode berturut-turut adalah: 2,641; 2,849; 2,074 dan 3,299. Selanjutnya dilakukan seleksi KPI yang perlu ditampilkan pada dashboard. Dari hasil seleksi berdasarkan proses pembobotan terpilih indikator-indikator berikut: kepuasan pelanggan, terjadinya keterlambatan selama event, peralatan berfungsi dengan baik, profit margin on sales, pelanggan kembali, employee satisfaction, dan event occupancy rate. Dapat disimpulkan bahwa integrasi model analytics dan performance dashboard memberikan informasi yang lebih lengkap dalam kerangka pengukuran dan perbaikan kinerja.
Keywords:
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI