Paleoseismologi Tropis Indonesia (Dengan Studi Kasus Di Sesar Sumatra, Sesar Palukoro-Matano, Dan Sesar Lembang)

2018 
Indonesia berada di jalur pertemuan tiga lempeng yaitu Lempeng Indo-Australia yang bergerak 70 mm/th menunjam ke Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik bergerak menunjam dan bergeser dengan kecepatan 120 mm/th dengan Lempeng Eurasia juga. Pertemuan tiga lempeng ini menghasilkan sesar-sesar aktif memberikan konsekuensi banyaknya kejadian gempa bumi. Salah satu usaha untuk mengurangi bencana ini adalah dengan mempelajari karakteristik sumber gempa bumi. Metoda paleoseismologi adalah metoda geologi yang tepat untuk mempelajari karakteristik sumber gempa bumi. Metoda ini relatif baru, berkembang pesat, dan berhasil mempelajari karakteristik sesar aktif di wilayah kering dan subtropis. Mewakili wilayah tropis Indonesia, metoda ini dicoba digunakan pada tiga lokasi sesar aktif di tiga pulau besar di Indonesia dengan tingkat pemahaman sesar aktif yang berbeda. Ujicoba di tiga lokasi ini memberikan manfaat pemahaman geologi gempa bumi, manfaat praktis parameter sesar aktif untuk rekayasa kegempaan dan manfaat pemantapan metodologi penelitian paleoseismologi di wilayah tropis Indonesia. Lokasi studi pertama adalah Segmen Sianok-Sumani-Suliti bagian dari Sesar Sumatra. Gempa bumi ganda Mw 6 tahun 2007 memberikan kesempatan untuk mengetahui bentuk dan sebaran retakan permukaan. Studi ini telah dapat memetakan jalur pasti lokasi retakan permukaan itu dan besar pergeserannya. Gempa bumi ini meretakkan hanya sebagian dari seluruh panjang segment. Segment Sianok 22,5 km dari total panjang 90 km dan Segment Suliti 22,5 km dari total 60 km. Catatan kejadian gempa bumi menunjukkan bahwa semua kejadian gempa bumi di lokasi ini selalu ganda dengan besar magnitudo relatif sama, dimulai dari bagian selatan dan kemudian bagian utara, dan dengan jeda waktu beberapa jam. Indikasi periode ulang 81 tahun pada Segmen Sianok dan Segmen Sumani. Lokasi studi kedua adalah Sesar Palukoro-Matano di Sulawesi. Di lokasi ini berhasil mendeskripsikan 20 sesar wilayah Sulawesi bagian tengah, lima segmen Sesar Palukoro dan tujuh segmen Sesar Matano. Hasil studi menunjukkan pergerakan sesar geser di Sesar Matano kemudian menjadi sesar naik diujung pembelokan kearah Sesar Palukoro. Kemudian pergerakan ini di akomodari oleh Sesar geser Palukoro dengan arah sesar yang berbeda. Di Segmen Saluki (bagian dari Sesar Palukoro) terdapat pergeseran sungai yang jelas yang menunjukkan gerak sinistral dengan kecepatan geser sesar ini adalah kurang dari 58 mm/th. Di lokasi ini pernah terjadi gempa bumi tahun 2012 yang mirip dengan kejadian gempa bumi tahun 1907 yang mempunyai arah jalur sesar tegak lurus dengan sesar utama Palukoro. Hasil uji paritan memperlihatkan jejak retakan gempa bumi tahun 1909, tahun 1468 dan tahun 1338. Data ini mengindikasikan perulangan gempa bumi pada Segmen Saluki adalah 130 tahun. Lokasi studi ketiga adalah Sesar Lembang di Jawa Barat. Hasil studi menunjukkan bahwa Sesar Lembang mempunyai gerakan geser sinistral. Sesar ini terbagi menjadi enam seksi. Hasil analisis pergeseran sungai dan stratigrafinya menunjukkan bahwa sesar lembang bergerak dengan kecepatan 3-5.5 mm/th (panjang keseluruhan 29 km). Sesar ini mampu menghasilkan gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6.5-7. Hasil uji paritan menunjukkan bukti kejadian gempa bumi pada abad 15 (tahun 1450-1460). Metode paleoseismologi telah berhasil mengisi kekosongan informasi parameter- parameter karakteristik sesar aktif di tiga lokasi tersebut. Hasil perbandingan proses penerapan metode di tiga lokasi memberikan pemahaman dan penyempurnaan metode ini di daerah tropis khususnya untuk kondisi Indonesia. Retakan permukaan setelah kejadian gempa bumi yang merupakan representasi jalur sesar aktif adalah cara tercepat dan tepat dalam memetakannya. Survei GPR dan geolistrik terbukti dapat membantu menentukan lokasi jalur sesar aktif tetapi harus dibuktikan dengan uji paritan. (2016-05-01)
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    8
    Citations
    NaN
    KQI
    []