THE KAP OF PESTICIDE'S HANDLERS IN RELATION OF THE ACTIVITY BLOOD LEVET AT SUBDISTRICT PACET, CIANJUR - WEST JAVA

Dewasa ini berbagai upaya mencegah keracunan khususnya yang menyangkut pengaturan distribusi maupun upaya-upaya lainnya telah banyak dilakukan, tetapi keracunan akibat pestisida masih menjadi masalah di dunia. Kenyataan menunjukkan bahwa insidens keracunan pestisida banyak disebabkan oleh keti­daktepatan penggunaan pestisida. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ketidaktepatan penggunaan, seperti tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku (KAP) pengguna pestisida dengan segala kondisi sosial yang melatarbelakangi­nya, penggunaan alat pelindung serta kurangnya informasi yang berkaitan dengan risiko penggunaan pestisida. Studi tentang KAP dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi keracunan pestisida oleh pengguna pestisida dilakukan di Keca­matan Pacet, Kab. Cianjur Jawa Barat pada bulan Mei 1996. Tujuan penelitian ini adalah mengukur prevalensi keracunan pestisida dalam kaitannya dengan KAP dan faktor-faktor lainnya. Penelitian ini dilakukan sccara 'cross sectional study' dengan sampel pemakai pestisida di Kecamatan Pacet, yang dipilih secara 'systematic cluster sampling'. Sebagai cluster adalah kelompok petani di tiap desa. Informasi tentang KAP dan faktor lainnya dikumpulkan melalui survai rumah tangga melalui wawancara dan observasi. Prevalensi tingkat keracunan pestisida ditentukan melalui persentase kolinesterase dalam darah (% CHE), yang pengukurannya dilakukan dengan alat Lovibond Tintometer di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 6,3% dari responden mempunyai tingkat 62,5% CHE dan 40% dari responden mempunyai 75% CHE. Persentase ini digunakan sebagai titik yang menentukan seseorang keracunan atau tidak. Kec. Pacet merupakan daerah intensitas tinggi penggunaan pestisida, sehingga dengan tingkat CHE yang rendah saja dapat menyebabkan seseorang keracunan pestisida. Di lain pihak, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara KAP dengan rendahnya tingkat % CHE.