PENELUSURAN SEJARAH KEBO BULE “KYAI SLAMET” DAN KELAHIRAN KESENIAN KEBO BULE SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM DI PONOROGO

2020 
Sejauh ini sebagian masyarakat Jawa masih menganggap bahwa Kebo Bule Kyai Slamet merupakan jelmaan pria tua yang memiliki kekuatan magis, kotoran kebo bule dikeringkan dan didekatkan pada pupuk diyakini dapat meningkatkan hasil panen, bahkan ada yang mengambil kotoran (tlethong kebo) dioleskan ke jidat anaknya agar terjauhkan dari penyakit. Jika dibiarkan hal ini akan menjadi sesuatu yang berdampak kurang positif bagi kehidupan masyarakat. Jumlah masyarakat yang membaca jurnal kebo bule saat ini sebesar 0,000775% dari total pembaca jurnal di google scholar. Untuk itu penelitian ini bertujuan ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa kebo bule di Keraton Surakarta merupakan hewan ternak seperti pada umumnya. Dan munculnya kesenian Kebo Bule di Ponorogo merupakan sarana dakwah Islam di Ponorogo. Untuk menjawab permasalahan tersebut peneliti menggunakan pendekatan sejarah melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan Fokus Group Discussion. Analisis data menggunakan prinsip on going analysis melalui tahapan pengumpulan data, display data, reduksi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kebo bule di keraton Surakarta merupakan hadiah dari Bupati Ponorogo kepada Kanjeng Sunan Pakubuwono II; 2) Hewan kerbau merupakan sarat diborongnya pusaka Kyai Slamet dari Ponorogo ke Kartosuro setelah melakukan pertapa di Ponorogo; 3) Hewan kerbau merupakan simbol kemakmuran dan pusaka sebagai simbol keamanan; 4) Kesenian Kebo bule merupakan media penyiaran Islam di Ponorogo.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []