PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN HIDUP DI KECAMATAN COMPRENG KABUPATEN SUBANG

2018 
Keberadaan Paguyuban Petani Kecamatan Compreng GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani) dilatarbelakangi  oleh keinginan yang kuat untuk membebaskan  diri dari  kemiskinan.  Kemiskinan  petani  tersebut  menandai  betapa  lemah  posisi  tawar petani  terhadap  struktur  politik,  ekonomi,  sosial,  dan  budaya  yang  ada.  Pergulatan sejarah di negeri ini telah menempatkan petani dalam posisi marginal sedangkan yang harusnya petani, sebagai penyangga pilar kehidupan, tidak boleh terabaikan. Maksud dan  Tujuan  penelitian   ini  meliputi  (1)  Melakukan   kajian  terkait  pemberdayaan masyarakat  petani di Kecamatan Compreng Kabupaten Subang (2) Tersedianya  data dan  informasi  serta  referensi  dalam  upaya  penyelenggaraan  pemerintahan  dengan konsep terbaru. Teknik  pengumpulan  data,  yaitu:  observasi,  wawancara,  dan  dokumentasi. Teknik keabsaan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu triangulasi sumber dan triangulasi  metode.  Teknik  analisis  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  yaitu teknik analisis data kualitatif, yaitu pengumpulan  data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa Keberadaan GAPOKTAN di Kecamatan  Compreng sangat membantu  sekali untuk keberlangsungan  kesejahteraan hidup para petani oleh karenanya  pemerintah  harus  mampu  mengelola  dengan  baik keberadaan GAPOKTAN. Pemerintah memiliki peran penting dalam melakukan pemberdayaan masyarakat karena bertanggung jawab atas nasib, masa depan, dan kesejahteraan  rakyat. Upaya pemberdayaan  dapat dilakukan oleh masyarakat  sendiri. Pemberdayaan dari dalam masyarakat biasanya diprakarsai oleh para pemangku kepentingan seperti kepala desa, lurah, ketua RT, ketua RW, dan lain-lain. Terjadinya konversi lahan sawah menjadi kebun, perumahan, dan kawasan industri menimbulkan pertanyaan apakah budidaya padi sawah kurang menguntungkan bagi petani?.  Belum lagi ancaman banjir dan kemarau yang kerap menyebabkan gagal panen, serta rusaknya saluran  irigasi  yang membutuhkan  perbaikan.   Selain itu, berbagai  hambatan  klasik usahatani  padi sawah yang dihadapi  petani diantaranya:  Kemandirian  meningkatkan efisiensi  penggunaan  input,  Kemandirian  dalam  pengadaan  input  pertanian, kemandirian dalam pemasaran hasil dan berkelanjutan Kesimpulan  dari  penelitian  menunjukkan  bahwa  pemberdayaan  masyarakat petani dalam meningkatkan kesejahteraan hidup yang selama ini dilakukan oleh Pemerintah   Kecamatan   Compreng   belum   berjalan   maksimal.   Saran   yang   perlu dilakukan adalah keberadaan Gabungan Kelompok Tani perlu ditingkatkan dan dikembangkan,  partisipasi  masyarakat  petani yang harus  sejalan  dengan  Pemerintah dalam artian Pemerintah dan Masyarakat sebagai objek pemberdayaan harus berjalan selaras bersamaan, Pemberdayaan yang berkelanjutan di lingkungan petani masyarakat Kecamatan Compreng.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    2
    Citations
    NaN
    KQI
    []