Effectiveness of Cadres Training in Improving Maternal and Neonatal Health in Soreang Sub-district

2019 
The high maternal mortality rate (MMR) and neonatal mortality rate (NMR) are indicators of low health quality in society. Most maternal and neonatal mortality cases prevented through early detection and quick and accurate responses. Other factors that contribute to maternal and neonatal mortality are the quality of health care, the uneven distribution of health workers, and the inadequate health-supporting facilities. The government’s efforts in improving fair health workers distribution and quality of healthcare services by involving integrated health service post ( pos pelayanan terpadu / posyandu ) cadres, as the front-liners of health care programs (especially concerning maternal and neonatal health), should be able to provide better healthcare services to the people. Hence, cadres training is crucial for improving the cadres’ knowledge and skills in healthcare services. This study aims to analyze the effect of cadres training implementation on the development of cadres’ knowledge and skills in giving maternal and neonatal (infant) health counseling. This study used a quasi-experimental pretest-posttest design conducted from July to November 2017. The sample consists of 32 active cadres from 12 villages in Soreang sub-district who satisfy the inclusion criteria. Data is collected through questionnaires to measure knowledge improvement and checklists to measure cadres’ skills development. The findings show that cadres training implementation can improve cadres’ knowledge and skills in maternal and neonatal (infant) health counseling. EFEKTIVITAS PELATIHAN KADER DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN BAYI DI KECAMATAN SOREANG Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) yang tinggi menjadi indikator status kesehatan masyarakat yang rendah. Sebagian besar kasus kematian ibu dan bayi dapat dicegah melalui deteksi dini dan penanganan yang cepat dan tepat. Faktor lain yang memengaruhi kematian ibu dan bayi adalah kualitas pelayanan kesehatan, distribusi tenaga kesehatan belum merata, dan sarana pendukung pelayanan kesehatan yang belum memadai. Upaya pemerintah dalam meningkatkan pemerataan tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan dengan melibatkan kader pos pelayanan terpadu (posyandu) sebagai ujung tombak program kesehatan, khususnya ibu dan anak, seyogianya mampu memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat. Oleh karena itu, pelatihan kader untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan kesehatan mutlak diperlukan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh implementasi pelatihan kader terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan penyuluhan kesehatan ibu dan anak. Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental pretest-posttest yang dilakukan dari Juli hingga November 2017. Sampel penelitian adalah 32 kader aktif dari 12 desa di Kecamatan Soreang yang memenuhi kriteria inklusi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk menilai perubahan pengetahuan dan daftar tilik untuk mengukur perubahan keterampilan kader. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pelatihan kader mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam melakukan penyuluhan kesehatan ibu dan anak.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    15
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []