ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PEMBUATAN COUPLING

2019 
Six Sigma adalah suatu alat manajemen untuk mengendalikan kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara menyeluruh dan bertujuan untuk menghilangkan cacat produk sekaligus memangkas biaya. Adapun produksi dalam pembuatan coupling di PT Citra Tubindo, Tbk menghasilkan kecacatan produk, khususnya coupling length. Cacat coupling length sangat memakan biaya karena tidak dapat direpair atau scrap. Pada tahun 2016, produksi coupling memiliki nilai DPMO (Defects Per Million Opportunities) sebesar 201,7 dan nilai six sigma 5,08. Dengan cacat terbesar kedua adalah jenis cacat coupling length dengan reject rate sebesar 0,024%. Analisis penyebab masalah cacat coupling length dilakukan dengan metode fishbone diagram, kemudian penyelesaian masalah diurutkan dengan perhitungan RPN (Risk Priority Number). Sehingga dari nilai RPN ini, improvement atau perbaikan dilakukan, baik dari segi man, method, machine, material, dan mother of nature. Dari hasil penelitian, diperoleh nilai DPMO dan six sigma secara berturut-turut 108,94 dan 5,19. Sedangkan cacat jenis coupling length ada di peringkat ketujuh dengan reject rate sebesar 0,014%.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []