PENGARUH LEVEL GLISEROL DALAM PENGENCER SITRAT KUNING TELUR TERHADAP DAYA HIDUP DAN TUDUNG AKROSOM UTUH SPERMA KAMBING PERANAKAN ETAWAH POST THAWING

2016 
Gliserol  sebagai  krioprotektan  umumnya  digunakan  untuk  melindungi  spermatozoa  dari kristal  es  selama  proses  pembekuan.  Oleh  sebab  itu,  tujuan  dari  penelitian  ini  untuk mengetahui pengaruh level gliserol dan mengetahui level gliserol yang menghasilkan daya hidup dan keutuhan tudung akrosom sperma paling baik pada kambing peranakan etawah. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan januari 2016 di Breeding Station dan Laboratorium Reproduksi Ternak dan Inseminasi Buatan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Objek penelitian yang digunakan adalah semen dari lima ekor kambing PE umur 1,5-3 tahun. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima perlakuan yaitu level gliserol 5%, 6%, 7%, 8% dan 9% . Setiap perlakuan diulang lima kali. Uji lanjut untuk melihat perbedaan antar perlakuan adalah Uji Duncan. Hasil  penelitian  menunjukan  bahwa  level  gliserol  6%  memberikan  hasil  terbaik  karena mampu mempertahankan daya hidup sperma (14,8 jam) dan presentase tudung akrosom utuh (52,80%) dan level gliserol 9% memberikan hasil paling rendah terhadap daya hidup sperma (11,2 jam) dan presentase tudung akrosom utuh (37,50%). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa level gliserol nyata (P<0,05) berpengaruh terhadap daya hidup dan keutuhan tudung akrosom sperma. Gliserol 6% menghasilkan persentase tudung akrosom utuh paling baik dan daya hidup sperma paling lama pada semen kambing peranakan etawah post thawing Kata Kunci : Daya hidup, gliserol, keutuhan tudung akrosom.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []