Daya hidup Bovine Turbinate Cell dan Human Embryonic Kidney Cell In Vitro sebagai biak sel dari Bovine Viral Diarrhea Virus

Bovine Viral Diarrhea Virus (BVDV) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus untaian RNA positif, dan diklasifikasikan dalam genus Pestivirus dan familia Flaviviridae. Selain BVDV, yang termasuk dalam familia Flaviviridae adalah border disease virus , hog cholera dan dengue hemorhagic fever. Berdasarkan kemampuan menginduksi efek sitopatik pada biak sel, virus tersebut dibagi menjadi dua biotipe, yaitu non-cytopathic (NCP-BVDV) dan cytopathic (CP-BVDV). Gejala klinis yang tampak pada infeksi BVDV adalah penurunan produksi susu dan berat badan, gangguan reproduksi yang meliputi abortus dan kawin ulang, serta infeksi sekunder bakteri atau virus lainnya. Selain itu, hewan penderita NCP-BVDV juga menjadi karier pada sapi yang lain. Deteksi penyakit BVDV in vitro pada umumnya, dengan pendekatan imunologi modern immunoperoxidase monolayer assay ( IPMA) dan digunakan pembiakan sel lapis tunggal menggunakan bovine turbinate cell (sel BT) ataupun human embryonic kidney cell (sel 293). Tiga puluh lima sampel dari sel BT dan sel 293 yang telah disimpan selama 10 tahun dalam nitrogen cair di tangki nitrogen cair dilakukan pengamatan terhadap daya tahan hidupnya. Berdasarkan pada hasil penelitian ini dari 35 sampel sel BT dan 35 sampel sel 293, hanya biak sel 293 yang dapat menunjukkan terjadinya tumbuh ulang pada pembiakan, sedangkan sel BT mengalami kematian sel. Sel 293 yang hidup berwarna jernih dengan bentuk bulat. Bovine viral diarrhea virus (BVDV) represents a disease which is caused by a positive strand RNA virus, currently classified under the genus Pestivirus in the family Flaviviridae. This familia includes border disease virus, hog cholera virus and dengue hemorrhagic fever. Based on the ability to induce the cytopathic effect onto cell cultures, this virus is divided into two biotipes, non-cytopathic (NCP-BVDV) and cytopathic (CP-BVDV). The clinical signs depend on the animal condition that is either pregnant or non-pregnant. In individuals within dairy cattle, BVDV infection characterized by a drop in milk production and body weight, abortion and repeat breeding. In most infection, infected cattle can become the carrier to other susceptible animals. Detection of BVDV in vitro generally applied a modern immunology technique with IPMA (immunoperoxidase monolayer assay) by using monolayer cell of the bovine turbinate cell (BT cell) and human embryonic kidney cell (293 cell). In the present study, 35 samples of BT and 293 cells, respectively which have been kept in liquid nitrogen tank for 10 years were tested for their survival rate. Research results showed that 293 cell repeatedly propagates in the culture, but BT cell died in the culture. The 293 cell appears to be clear, globular shape and confluent in the bottom of the flask. Key words : IPMA, BT cell, 293 cell