SELF-EFFICACY PERAWAT INSTRUMEN DALAM RESPON GEMPA BUMI DINUSA TENGGARA BARAT (NTB)

2019 
Pendahuluan: Perawat yang betugas didaerah terpencil dan daerah bencana akanmengalami beberapa kendala diantaranya jarak ketempat rujukan, kejenuhan saat bekerja, tekanan psikologis, maupun sulitnya mengontrol tingkat personal-profesional perawat selama bertugas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan self-efficacy perawat instrumen dalam respon gempa bumi di Nusa Tenggara Barat. Metode: Penelitian menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Populasi penelitian adalah perawat instrumen yang bertugas di dalam respon gempa bumi di Nusa Tenggara Barat (NTB), sampel penelitian diperoleh dengan snowball sampling menggunakan pesan whatsapp. Partisipan adalah 16 perawat instrumen. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah voice recorder, pedoman wawancara, dan catatan lapangan. Data diolah dengan analisis tematik menurut Colaizzi. Hasil: Self-efficacy perawat dapat dilihat dari penilaian positif terhadap kapabilitas dirinya dibuktikan dengan mengungkapkan pengertian, terbentuknya tim, dan tujuan umum dibentuknya tim tanggap darurat. Selain itu, perawat memiliki motivasi melakukan penugasan. Partisipan menunjukkan sikap positif saat ditunjuk untuk ditugaskan di Nusa Tenggara Barat (NTB) Kesimpulan: Self-efficacy dapat dipengaruhi oleh beberapa aspek, diantaranya adalah pemahaman tentang suatu hal (pengetahuan), sikap atau perilaku, dan motivasi. Perawat yang memiliki self-efficacy tinggi yakin akan kemampuan yang dimiliki dalam melaksanakan tugasnya, akan mampu menjalankan tugas dengan baik meskipun tuntutan dan beban kerja yang tinggi
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []