Perbedaan Gaya Relief Lalitavistara, Jataka, Avadana dengan Relief Maitreya

2003 
Di dalam konsep agama Hindu maupun Buddha faktor utama dalam pembuatan bangunan candi adalah untuk berbagai kepentingan yang berhubungan dengan keagamaan. Apabila muncul adanya perbedaan-perbedaan, misalnya perbedaan gaya releif, aspek keagamaan tidak bisa ditinggalkan begitu saja, karena di dalam membangun sebuah bangunan suci harus mematuhi patokan-patokan yang sudah baku. Penggambaran relief Maitreya yang terkesan kaku dibandingkan dengan relief lainnya disebabkan adanya pemikiran mengenai konsep kosmologis melalui tingkatan Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu. Secara arsitektural bangunan Candi Borobudur melalui tingkatan kosmologis tersebut sudah menuju ketingkat Buddha tertinggi atau menuju kesempurnaan. Adanya tingkatan tersebut, secara otomatis relief cerita yang mengiringi tingkatan tersebut mempunyai makna yang sama dengan tingkatan kosmologisnya. Relief Maitreya digambarkan kaku untuk mengingatkan kepada umat Buddha yang mempelajari falsafah kebudhaan di candi Borobudur sudah mulai meninggalkan keduniawian dan menuju ke alam kedewasaan. Adanya perbedaan gaya relief tersebut sangat berhubungan erat dengan tingkatan kosmologisdan makna stupa Candi Borobudur yang bentuknya bervariasi. Sebagai bagian dari bangunan suci, bentuk Stupa Candi Borobudur yang bervariasi tersebut mempunyai makna yang berhubungan dengan latar belakang keagamaannya.
    • Correction
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []