Pedoman RDA (Resource Description and Access)

2018 
Katalog merupakan alat bantu penelusuran informasi di perpustakaan. Proses pengatalogan tidak terlepas dari sejumlah aturan dan pedoman dalam pembuatannya. Selama ini kita mengenal AACR2 (Anglo American Cataloguing Rules 2) sebagai standar pengatalogan bahan perpustakaan. Namun seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, AACR2 dirasa tidak mampu lagi merepresentasikan isi dari bahan perpustakaan jenis digital. Kemunculan RDA (Resource Description and Access) didorong oleh adanya fakta banyaknya koleksi perpustakaan yang berbentuk digital yang membuat hubungan antara pustakawan dan pemustaka menjadi semakin penting. RDA dibangun diatas dasar fondasi AACR2 dan menjadi standar baru pendeskripsian dan akses semua jenis konten dan media. RDA bertujuan membantu pemustaka dalam mencari, mengidentifikasi, memilih dan mendapatkan informasi yang diinginkan. RDA memiliki kelebihan dibanding AACR2, yaitu : 1. Struktur dan penekanan baru pada koleksi, tidak lagi pada jenis koleksi tapi lebih pada isi intelektual koleksi 2. Dirancang sesuai dengan perkembangan dunia digital sumber daya bermacam karakteristik, dan memberikan panduan lebih terutama dalam data tajuk kendali 3. Fleksibel dan dapat beradaptasi dengan perkembangan masa depan 4. RDA kompatibel dengan berbagai skema metadata, seperti MODS, Dublin Core, ONIX dan MARC, sehingga memungkinkan pertukaran data bibliografi katalog antar perpustakaan dan dapat diintegrasikan antar metadata yang berlainan. 5. RDA memfasilitasi pengelompokan pencatatan data bibliografi untuk edisi yang berbeda, terjemahan atau format berbeda, dan lebih berorientasi kepada pemustaka. 6. RDA menggunakan pemanfaatan model FRBR (Functional Requirements for Bibliographical Record) secara keseluruhan.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []