Arahan penerapan Kota Kompak (Compact City) di Kota Tangerang

2019 
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberi arahan penerapan kota kompak sebagai solusi dari permasalahan urban sprawl di Kota Tangerang. Penelitian ini bersifat kuantitatif. Analisis data menggunakan metode statistik kuantitatif dan deskriptif komparatif. Hasilnya adalah: 1) Kecamatan Larangan merupakan kecamatan dengan tingkat indeks kekompakan kota tertinggi; 2) Terdapat 5 faktor yang mempengaruhi indeks kekompakan kota: kepadatan terbangun, konsentrasi terbangun, kepadatan perumahan, konsentrasi RTH, persentase ketersediaan toko, persentase pertumbuhan penduduk dan kerapatan jalan kolektor; 3) Arahan penerapan tiap kecamatan: Ciledug meningkatkan kepadatan terbangun, taman kota dan SPPK I; Cibodas meningkatkan kepadatan terbangun, PPK II, dan ruas jalan kolektor; Periuk mempertahankan perindustrian, meningkatkan kepadatan perumahan dan SPPK II; Cipondoh meningkatkan industri perikanan, kepadatan perumahan dan PPK IV; Karawaci membatasi perindustrian, meningkatkan fungsi campuran dan PL V; Batuceper mempertahankan perindustrian, membatasi kepadatan perumahan dan meningkatkan PL III serta ruas jalan kolektor; Karang Tengah meningkatkan agro wisata dan PL II; Jatiuwung mempertahankan perindustrian, meningkatkan kepadatan perumahan dan PL VI; Tangerang membatasi perindustrian, meningkatkan fungsi campuran dan PPK I; Neglasari meningkatkan wisata budaya, kepadatan perumahan dan PL IV; Pinang meningkatkan wisata budaya, kepadatan perumahan PL III dan ruas jalan kolektor; Benda meningkatkan pembangunan fasilitas bandara beserta RTH dan SPPK III.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []