INTEGRASI RTRW PERTAHANAN DARAT DENGANRTRW KOTA BANDUNG DALAM RANGKAKETAHANAN WILAYAH

2012 
Penelitian ini dirancang guna memperoleh pemahaman tentang Integrasi Rencana Tata Ruang Wilayah Pertahanan Darat dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung dalam rangka Ketahanan Wilayah. Tujuan penelitian, untuk: pertama, mengkaji implementasi integrasi Rencana Tata Ruang Wilayah Pertahanan Darat dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung; kedua, mengkaji kendala yang dihadapi dalam integrasi Rencana Tata Ruang Wilayah Pertahanan Darat dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung; dan ketiga, mengkaji upaya yang dilakukan, untuk integrasi Rencana Tata Ruang Wilayah Pertahanan Darat dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota dalam rangka Ketahanan Wilayah di kota Bandung. Cara penelitian menggunakan metode kualitatif, teknik analisis data lebih banyak dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data saat peneliti berada di lapangan dengan grand tour dan miniatur question, analisis data menggunakan analisis domain. Penelitian berlokasi di wilayah Kota Bandung, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menemukan: Integrasi antara Rencana Tata Ruang Wilayah Pertahanan Darat dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung masih belum berjalan. Ditemukan kendala dalam kerjasama antara Komando Distrik Militer 0618/BS dengan Pemerintah Kota dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah yang harus dicarikan solusi pemecahannya dengan Konsepsi Peningkatan Integrasi RTRW Pertahanan Darat dengan RTRW Kota dengan Kebijakan: Pertama, kebijakan pada tataran konseptual, memaduserasikan teori keilmuan penyusunan RTRW Pertahanan Darat dengan RTRW Kota Bandung menggunakan pendekatan planologi dan taktik strategi pertahanan, melalui strategi pengembangan ilmu, tata ruang pertahanan darat dengan tata ruang kota. Kedua, kebijakan pada tataran yuridis, menyiapkan aturan perundangan yang dapat mendukung integrasi penyusunan RTRW Pertahanan Darat dengan RTRW Kota Bandung dalam rangka Ketahanan Wilayah, melalui strategi pemberdayaan sistem. Ketiga, kebijakan pada tataran operasional, mengimplementasikan hasil paduserasi teori keilmuan tata ruang dan dukungan aturan perundangan tentang tata ruang dalam suatu program kegiatan yang terintegrasi antara RTRW Pertahanan Darat dengan RTRW Bandung, melalui strategi penguatan struktur kelembagaan. Upaya-upaya dilakukan dengan menerapkan strategi peningkatan integrasi. Pertama, upaya memperkenalkan RTRW Pertahanan Darat kepada Pemerintah Daerah dan masyarakat. Kedua, transformasi ilmu, antara Tata Ruang Pertahanan Darat dengan Tata Ruang Kota Bandung. Ketiga, membuat saran masukan pembuatan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Penataan Ruang Wilayah Pertahanan Darat. Keempat, membuat MOU (Memorandum Of Understanding) Komandan Kodim 0618/BS dengan Walikota Bandung. Kelima, Pembentukan Kantor Bersama Satu Atap. Keenam, Peningkatan Kualitas SDM. Ketujuh, sosialisasi tentang RTRW Pertahanan Darat kepada seluruh komponen masyarakat Kota Bandung. This study was designed to gain an understanding of the Spatial Plan Integration Defence forces with the Spatial Plan of Bandung in order to Resilience Area. Research purposes, to first, assessing the implementation of the integration of Spatial Planning Defence Forces with the Regional Spatial Planning Bandung, second, assess the obstacles encountered in the integration of Spatial Planning Defence Forces with the Regional Spatial Planning Bandung and third, assessing efforts, to the integration of Spatial Planning Defence Forces with the City Spatial Planning area in order Resilience in the city of Bandung. How to research using qualitative methods, techniques of data analisys is mostly done simultaneously with data collection during research in the field with a grand tour and miniature question, data analysis using domain analysis. The study area is located in the city of Bandung, with the techniques of collecting data through observation, interview and literature study. The study found: Integration of Spatial Planning Defense Forces with Spatial Planning Bandung City is still not running. Constraints found in the cooperation between the Military District Command 0618/BS by the City Government in the preparation of Spatial Plan that we should find a solution to solve the Improved Integration of Spatial Conception Defense Forces with the City Spatial Policy: First, the policy at the conceptual level, adjust scientific theory preparation of the Army Defense Spatial with Spatial Bandung urban design approach and the tactics of defense strtegies, through a strategy of scientific development, land defense with the spatial layout of the city. Second, the policy on the juridical level, set up rules and regulations that can support the integration of preparation of the Army Defense Spatial with Spatial City of Bandung in order Resistance Region, through the empowerment strategy of the system. Third, the policy at the operational level, to implement the result of the scientific theory os spatial classification and support the rules and regulations on spatial activity in an integrated program between the Army of Defense Spatial with Spatial Bandung, through a strategy of strengthening the institutional structure. The efforts made by applying the strategy of increasing integration. First, efforts to introduce Spatial Defense Forces to local government. Second, the transformation of science, between the Army of Defense Spatial with Spatial Bandung. Third, make suggestions manufacturing inputs Draft Government Regulation on Spatial Planning Area Defense Treaty. Fourth, create a MOU (Memorandum Of Understanding) Kodim 0618/BS commander with the Mayor of Bandung. Fifth, the establishment of the Office of the Joint One Roof. Sixth, Improving the Quality of Human Resources. Seventh, the socialization of Defense Spatial Land to the entire community of Bandung.
    • Correction
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []