DISKRIMINASI TERHADAP PEREMPUAN DALAM NOVELSUNYI DI DADA SUMIRAH KARYA ARTIE AHMAD

2019 
Perempuan dalam karya sastra telah banyak dibahas, terutama dalam novel. Novel-novel yang membahas perempuan, lahir dari banyak pengarang baik perempuan maupun laki-laki, baik penulis baru maupun penulis-penulis ternama. Oleh karena itu, penggambaran perempuan dalam karya sastra sangat beragam. Keragaman tokoh perempuan yang hadir dalam karya sastra tidak hanya berkait dengan nama dan karakter, tetapi juga dengan konflik yang dibangun. Konflik-konflik tersebut kerap membahas ketidakadilan yang dialami tokoh perempuan, stereotip perempuan, dan beberapa membahas kekerasan terhadap perempuan, serta perjuangan perempuan. Konflik-konflik tersebut lahir dari proses perenungan dan pembacaan terhadap kondisi-kondisi riil. Oleh karena itu, novel dapat memiliki kesamaan dengan realita. Apabila ditilik lebih lanjut, kasus-kasus tersebut dapat terjadi karena masih adanya ketimpangan gender yang berakibat adanya diskriminasi terhadap perempuan. Bentuk diskriminasi terhadap perempuan acap muncul dalam karya sastra, seperti dalam novel Sunyi di Dada Sumirah (SdDS) karya Artie Ahmad. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan bentuk-bentuk diskriminasi terhadap tokoh-tokoh perempuan dalam novel Sunyi di Dada Sumirah karya Artie Ahmad, (2) Mendeskripsikan sikap tokoh-tokoh mengatasi diskriminasi terhadap perempuan dalam novel Sunyi di Dada Sumirah karya Artie Ahmad. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kritik sastra feminis yang mendasarkan kerjanya pada novel SdDS karya Artie Ahmad. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pustaka dan catat. Tahapan analisis data yang dilakukan yaitu membaca intensif, mencatat, mengklasifikasikan data, menganalisis, dan menyimpulkan. Hasil penelitian ini adalah, dalam novel SdDS terdapat diskriminasi terhadap perempuan dan sikap tokoh-tokoh dalam mengatasi diskriminasi tersebut. Diskriminasi terhadap perempuan dalam novel tersebut yakni berupa stereotip, marginalisasi, dan kekerasan. Ketiga diskriminasi tersebut menimpa perempuan dari berbagai status sosial dan usia, seperti pekerja seks komersial (PSK), eks-tahanan politik, mahasiswi, janda, dan anak perempuan. Adanya diskriminasi yang menimpa tokoh perempuan memunculkan sikap tokoh-tokoh ix dalam mengatasi diskriminasi tersebut. Sikap tokoh-tokoh dalam mengatasi diskriminasi lebih mengacu pada perlawanan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh baik perempuan maupun laki-laki, serta dari status sosial yang berbeda. Beberapa sikap tersebut yakni melawan pelecehan seksual, melawan pemaksaan prostitusi, melawan stereotip tahanan politik, dan melawan stereotip janda. Saran dari hasil penelitian ini adalah (1) Penelitian ini dapat dijadikan referensi kajian pustaka bagi penelitian yang sejenis, terutama penelitian tentang diskriminasi terhadap perempuan menggunakan teori kritik sastra feminis, (2) Penelitian ini diharapkan dapat dikaji dengan teori lain seperti psikologi sastra dan sosiologi sastra, (3) Penelitian ini dapat menjadi gambaran untuk pembaca bahwa dalam kehidupan, banyak hal yang harus ditelisik lebih jauh agar tidak mudah mendiskriminasi perempuan secara jenis kelamin ataupun peran dalam masyarakat.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []