PENENTUAN PRIORITAS PEMBAHARUAN PETA MANGROVE INDONESIA MENGGUNAKAN MODEL FOREST CANOPY DENSITY Studi Kasus Delta Mahakam Kalimantan Timur

2018 
Deforestasi Mangrove menjadi salah satu perhatian karena dampak yang ditimbulkan tidak hanya merugikan ekosistem tetapi juga berdampak pada manusia. Fungsi ekosistem Mangrove yang hilang karena deforestasi seperti kemampuan untuk menahan erosi, meredam dan memecah ombak, menahan intrusi air laut, dan menyerap pencemaran. Peta Mangrove Indonesia merupakan salah satu produk dari Kebijakan Satu Peta (One Map Policy) yang dihasilkan melalui proses pemetaan yang melibatkan anggota Kelompok Kerja Mangrove Nasional. Namun  pembaharuan terhadap peta ini diperlukan untuk mengetahui perubahan kondisi Mangrove tersebut. Untuk itu diperlukan sebuah metode yang tepat dan cepat untuk mengkaji perubahan penutup Mangrove seperti Forest Canopy Density (FCD). Model FCD adalah pemodelan digital yang mampu memberikan informasi perubahan kerapatan vegetasi secara cepat. Hasil dari pemodelan FCD di delta sungai Mahakam dari tahun 2014 – 2016 menunjukkan bahwa kerapatan Mangrove mengalami penurunan signifikan yaitu 0 – 68%. Beberapa lokasi menunjukkan penurunan kerapatan kanopi lebih dari 50%, dimana pada penelitian ini dianggap mengalami tingkat deforestasi tinggi. Sebaran eksisting mangrove yang mengalami deforestasi tinggi hasil model FCD adalah lokasi prioritas untuk dilakukan pembaharuan Peta Mangrove Indonesia. Model FCD untuk penentuan prioritas pembaharuan Peta Mangrove Indonesia memiliki akurasi total 84%.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    1
    Citations
    NaN
    KQI
    []