Kualitas Udara pada Tempat Tertutup dan Aktivitas Merokok di Kota Surabaya Tahun 2015

2017 
Lingkungan tidak akan terlepas dari kehidupan manusia. Perubahan di dalamnya mempengaruhi faktor kesehatan, sosial, ekonomi, dan budaya. Lingkungan yang menghasilkan particulate matter berasal dari hasil alam dan kegiatan manusia. Salah satu kegiatan manusia yang dihasilkan adalah pembakaran dari aktivitas merokok terutama di ruang tertutup. Pengaruh kesehatan adanya particulate matter adalah potensi terjadinya gangguan pernapasan. Monitoring kualitas udara diperlukan sebagai evaluasi kondisi lingkungan. Pengukuran kualitas udara dilakukan di Kota Surabaya dengan pembagian yang proporsional yaitu Surabaya pusat, Surabaya utara, Surabaya selatan, Surabaya barat, dan Surabaya timur. Pengukuran secara kuantitatif untuk megukur konsentrasi  particulate matter berukuran kurang dari 2,5 micron (PM 2,5 ). Pengukuran  dilakukan di beberapa tempat di Kota Surabaya pada tahun 2015 menunjukkan bahwa sebesar 53% konsentrasi PM 2,5 melebihi ambang batas yang ditetapkan WHO yaitu > 25µg/m 3 . Tempat umum merupakan tempat yang terbanyak dengan PM 2,5 yang melebihi ambang batas. Pada tempat umum sebagai tempat hiburan tertutup dan adanya aktivitas merokok konsentrasi PM 2,5 melebihi ambang batas yang ditetapkan yaitu 18 kali lebih besar dari standar. Potensi gangguan kesehatan tidak hanya diaami oleh perokok aktif namun dapat berdampak pada perokok pasif baik secondary smoker atau tertiary smoker . Diperlukan adanya kebijakan yang melindungi masyarakat seluruhnya terhadap potensi gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari aktivitas merokok. Kebijakan dengan penegakan smoke-free area di tempat umum dan juga pada  sarana yang lain yang telah ditetapkan oleh pemerintah dengan adanya undang – undang atau peraturan.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    1
    Citations
    NaN
    KQI
    []