Enzim Ligninolitik sebagai Agen Biodekolorisasi dari Jamur Pelapuk Putih dengan Biomassa Lignoselulosa sebagai Media Tumbuh

2019 
Biomassa lignoselulosa merupakan material organik yang mengandung selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Lignin yang terkandung pada biomassa berpotensi sebagai media tumbuh jamur ligninolitik untuk memproduksi enzim. Dalam penelitian ini, tandan kosong kelapa sawit (TKKS) digunakan sebagai media tumbuh jamur pelapuk putih (WM 1 dan BIOM 3). Jamur pelapuk putih mampu mensekresi enzim ekstraseluler ligninolitik seperti lakase, mangan peroksidase (MnP), dan lignin peroksidase (LiP). Enzim tersebut mampu menjadi agen dekolorisasi yang berfungsi mendegradasi pewarna dari limbah cair. Setelah diinkubasi selama 1 bulan, aktivitas enzim lakase, MnP, dan LiP dari WM 1 dan BIOM 3 diukur. Aktivitas enzim lakase, MnP, dan LiP dari WM 1 berturut-turut yaitu 0,012 U/mL; 0,008 U/mL; 0,339 U/mL, sedangkan untuk BIOM 3 yaitu 0,002 U/mL untuk MnP dan 0,246 U/mL untuk LiP, sedangkan aktivitas lakase tidak ditemukan. Proses biodekolorisasi menggunakan 3 macam pewarna yaitu acid orange 52, reactive blue 19, dan basic violet 1 yang berturut-turut memiliki ikatan azo, anthraquinone, dan metil. Proses biodekolorisasi meggunakan konsentrasi enzim sebesar 1,2, dan 3 U/ml selama 5 jam yang diamati setiap 1 jam untuk diukur absorbansinya. Berdasarkan proses dekolorisasi yang terjadi, reactive blue 19 mampu terdekoloriasi paling tinggi jika dibandingkan dengan acid orange 52 dan basic violet 1. Katalis 2,2,6,6-tetramethylpiperidine 1-oxyl radical (TEMPO) dan asam violuric juga digunakan pada konsentrasi 1-5 mM untuk mengetahui pengaruh dari penambahan mediator enzim pada proses biodekolorisasi. Dari hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa penambahan mediator akan meningkatkan kemampuan enzim untuk proses dekolorisasi larutan pewarna.
    • Correction
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []