Gerakan Pembaruan Islam dan Pendidikan Modern dalam Roman Medan

2020 
Penulisan sejarah sastra Indonesia modern selama ini belum menyinggung dengan baik mengenai roman Medan. Beberapa ahli bahkan mengatakan bahwa roman Medan, atau lebih dikenal dengan roman picisan, hanya merupakan bahan bacaan saja dan bukan karya sastra. Tampaknya hal tersebut terjadi karena kurangnya informasi mengenai roman Medan. Padahal, roman Medan pada masanya (saat terbit) jumlah terbitannya banyak, bahkan jika dibanding dengan Balai Pustaka. Hal ini terus berlanjut sampai saat ini. Penulisan buku ini diharapkan dapat membuka identitas roman Medan secara lebih terperinci. Apalagi fokus penulisan buku ini ditumpukan pada persoalan “hubungan bebas antara laki-laki dan perempuan”. Inilah yang menjadikan roman Medan dianggap remeh pada masa itu dan pada masa-masa berikutnya. Oleh karena itu, buku mengenai roman Medan yang ada di tangan pembaca ini diharapkan dapat mengubah pandangan masyarakat tentang keberadaan roman tersebut. Akhir kata, buku ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran mengenai sejarah sastra Indonesia. Hal ini penting dilakukan agar sejarah sastra Indonesia tidak ditulis secara serampangan sehingga bisa mengakibatkan hilangnya jejak-jejak historis perkembangan sastra Indonesia. Selamat membaca!!!
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []