Sistem Produksi Benih Jagung Hibrida Di Sulawesi Tengah

2021 
Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah mengembangkan model Desa Mandiri Benih pada 7 provinsi (NAD, Sumsel, Kalteng, Sulteng, Sultra, NTB, NTT) yang berpotensi untuk pengembangan jagung. Di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) penyediaan benih jagung hibrida masih sangat dominan dilakukan oleh produsen benih multinasional dengan harga yang tinggi dan tidak terjangkau oleh petani. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengelolaan produksi benih jagung hibrida yang dilakukan oleh penangkar benih jagung di Sulteng dan kelayakan usahanya. Penelitian dilaksanakan bulan September 2016 pada lokasi penangkaran benih binaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulteng yaitu penangkar benih Mekar Bersatu di Kecamatan Palolo. Penelitian ini dilakukan secara PRA (Participatory Rural Appraisal). Pengambilan sampel secara sengaja (purposive sampling) dengan pertimbangan penangkar benih jagung yang aktif dan berhasil. Hasil penelitian menunjukkan penangkar benih telah menerapkan teknologi produksi benih jagung hibrida (Bima-20 URI) secara optimal dan produksi benih yang dihasilkan 2,4 tha-1. Pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan benih Rp 48 juta dengan harga benih Rp 20.000 kg-1. Kegiatan produksi benih jagung ini menguntungkan dan layak dikembangkan ditunjukkan dengan nilai R/C 3,56 dan B/C 2,56. Distribusi benih jagung ke Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten dan perusahaan benih. Pembinaan Penangkar Benih Jagung dapat berkembang lebih luas dengan dukungan dari pihak terkait seperti Balitsereal, BPTP, Dinas Pertanian setempat dan melibatkan pihak perusahaan utamanya dalam pemasaran hasil.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []