PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KAMPUNG KOTA MELALUI FESTIVAL SENI KONTEMPORER: STUDI KASUS KAMPUNG BUSTAMAN, SEMARANG

2020 
Masalah umum yang sering dihadapi oleh hampir setiap kampung kota adalah mempertahankan keberadaan mereka yang cenderung tergusur dan terpinggirkan oleh kepentingan berbagai pihak yang lebih berkuasa. Sebagai upaya untuk menyelamatkan keberadaan kampung kota, telah muncul pergerakan grassroots dari komunitas berbasis masyarakat yang ikut mengintervensi pembangunan beberapa kampung kota di Indonesia selama dekade terakhir. Salah satu cara yang dilakukan adalah menyelenggarakan festival seni kontemporer yang diharapkan dapat meningkatkan daya tarik dan estetika kampung, menciptakan peluang baru bagi warga lokal untuk mengembangkan kreativitas mereka, dan memperkuat identitas lokal. Berbagai capaian tersebut dilakukan untuk mencapai satu tujuan utama, yaitu melindungi kampung dari ancaman penggusuran melalui peningkatan kapasitas warga dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada atau membangun potensi yang baru (Kustiawan et al. 2015; Lieshout 2014; Prasetyo & Iverson 2013). Meskipun banyak penelitian dari berbagai belahan dunia – terutama di negara maju – menunjukkan bahwa penggunaan festival seni kontemporer memberikan banyak manfaat sosial bagi warga lokal, hal ini belum banyak dibuktikan dari konteks Global South. Akibatnya, masih ada ketidakpastian apakah penggunaan festival seni kontemporer membawa dampak positif pada aspek sosial penduduk negara berkembang, terutama mereka yang tinggal di daerah yang sering dianggap “bermasalah” seperti perkampungan kota. Oleh karena itu, penelitian ini akan berkontribusi untuk memahami implikasi dari penyelenggaraan festival seni kontemporer terhadap kehidupan sosial di permukiman informal, khususnya di Indonesia. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak festival seni kontemporer terhadap kapasitas masyarakat lokal di kampung Indonesia, khususnya di Kampung Bustaman, Semarang. Penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam dengan 17 responden dari warga setempat. Hasil dari wawancara menunjukkan bahwa festival seni kontemporer dapat mempromosikan pemberdayaan lokal dengan mendorong partisipasi warga dalam kelompok usia muda, meningkatkan kapasitas organisasi dan mobilisasi masyarakat setempat, menyediakan wadah untuk bertukar wawasan, dan memperluas perspektif masyarakat lokal tentang tempat dan komunitas mereka. Kata Kunci: Festival seni kontemporer, pariwisata berbasis komunitas, kampung kota, pemberdayaan masyarakat
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []