Kesehatan lingkungan, higiene perseorangan dan intensitas penyakit kecacingan dengan status gizi pada anak Sekolah Dasar di kota Mataram

2002 
Prevalesnsi dan intensitas kecacingan (Soil Transmitted Helminfh) di Indonesia cukup tinggi, terutama pada anak SD. Pada umumnya kecacingan diakibatkan karena rendahnya keadaan kesehatan lingkungan dan higiene perseorangan. Kecacingan juga dapat mengakibatkan rendahnya status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) prevalensi dan intensitas kecacingan; 2). hubungan kesehatan lingkungan dengan infeksi cacing usus; 3) hubungan higiene perseorangan dengan infeksi cacing usus; 4) hubungan prevalensi dan intensitas infeksi cacing usus dengan status gizi. Penelitian ini bersifat belah lintang. Sampel sebanyak 381 siswa SD di Kota Mataram. Variabel bebas adalah status kesehatan lingkungan dan higiene perseorangan. Variabel antara adalah prevalensi dan intensitas kecacingan, variabel terikat adalah status gizi (kadar Hb dan IMT). Status kesehatan lingkungan dan higiene perseorangan diukur dengan menggunakan acuan dari Depkes RI Tahun 1998, prevalensi dan intensitas kecacingan dengan metode Kato-Katz, kadar Hb dengan fotometri, IMT dari Depkes RI. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kecacingan masih tinggi (97,l l%), intensitas kecacingan pada status ,berat. Status kesehatan lingkungan dan higiene perseorangan sebagian besar baik. Keadaan ling kungan mendukung perkembangan cacing. Sebagian besar siswa anemia dan KEK berat. Uji Kai Kuadrat menunjukan tidak ada hubungan antara status kesehatan lingkungan dengan prevalensi dan intensitas kecacingan. Hubungan antara pencapaian higiene perseorangan dengan prevalensi dan intensitas kecacingan hanya pada intensitas T. frichiura yang menunjukkan adanya hubungan yang signitikan dengan nilai p = 0,028. Tidak ada hubugnan antara prevalensi kecacingan dengan status gizi. Intensitas A. lumbricoides berhubungan sangat bermakna dengan rendahnya kadar Hb (p = 0,000). lntensitas T. frjchiura berhubungan bermakna dengan rendahnya kadar Hb (p 0,038). Prevalensi dan intensitas kecacingan tidak berhubungan dengan rendahnya status IMT. Kesimpulannya adalah prevalensi dan intensitas kecacingan pada anak SD di Kota Mataram masih tinggi. Tidak ada hubungan kesehatan lingkungan dengan infeksi kecacingan, ada hubungan antara higiene perseorangan intensitas T. frichiura. Ada hubungan intensitas A. lumbrimides dan T. frichiura dengan kadar Hb. Tidak ada hubungan antara kecacingan dengan IMT. The helminth prevalence and intensity in Indonesia (Soil Transmitted Helminfh) are high, especially on elementary school students. Generally helminth infection is caused by the low level of environmental health and personal hygiene. Helminth infection can disturb decrease the nutritional status. The purpose of this research was to know : 1) helminth prevalence and intensity; 2) the correlation between environmental health and intestinal helminth infection; 3) the correlation between personal hygiene and intestinal helminth infection; 4) the correlation between helminth prevalence and intensity and nutrition status. In this study we used a cross sectional approach. Using 381 sample from students of elementary school in Mataram District. Independent variables are environmental health and personal hygiene status. Confounding variables are helminth prevalence and intensity, dependent variables is nutrition status which measured by hemoglobin status and body mass index. Environmental health and personal hygiene status was measured by from Health Department 1998. Prevalence and intensity measured by Kato-Katz method. Hemoglobin status was measured by photometry, and body mass index from Health Department. The study shows that helminth prevalence is high (97,11 %), and helminth intensity is severe. Chi square test shows thare is no correlation between environmental health status and helminth prevalence and intensity. Correlation between personal hygiene and helminth prevalence and intensity is only from T. frichiura intensity with significant correlation (p = 0,028). There is no correlation between helminth prevalence and nutrition status. A. lumbricoides intensity are very significant correlated with nutrition status (p = 0,000). T. trichiura intensity are significant correfated with nutrition status (p = 0,038). Helminth prevalence and intensity have no correlation with the low level of body mass index status. The conclusion is that helminth prevalence and intensity among students of elementary school in Mataram district are high. Environmental health status was no correlation with intestinal helminth infection. Hygiene personal status was correlation with T. trichiura intensity. A. lumbricoides and T. trichiura intensity was correlation with hemoglobin status. The helminth prevalence and intensity was no correlation with body mass index.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    1
    Citations
    NaN
    KQI
    []