Perbandingan Statistik Vital Dan Performan Reproduksi Sapi Madura Dan Sapi Madrasin Di Kabupaten Pamekasan Madura

2018 
Sapi Madura sebagai plasma nutfah sapi potong yang berada di lingkungan agroekosistem kering dan berkembang baik di pulau Madura. Sapi Madrasin adalah hasil persilangan sapi Madura dengan sapi Limousin yang diharapkan dapat memperbaiki sifat dan induknya yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan cuaca Madura yang panas. Keberhasilan dalam usaha perkembangbiakan sangat terkait dengan tingkat produktifitas dan reproduksi. Statistik vital merupakan ukuran-ukuran tubuh yang bermanfaat untuk mengetahui karakteristik seekor ternak. Penelitian dilakukan di beberapa Kecamatan di wilayah Kabupaten Pamekasan pada tanggal 14 November - 14 Desember 2017. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan statistik vital dan performan reproduksi sapi Madura dan sapi Madrasin di Kabupaten Pamekasan Madura yang dilihat dari S/C, CI, DO, LD, PB, dan TB. Materi penelitian yang digunakan adalah pengukuran statistik vital dan data rekording reproduksi sapi Madura dan sapi Madrasin. Perbandingan performan reproduksi induk dibedakan berdasarkan paritas 2, 3 dan lebih dari 4. Masing-masing vii terdiri dari 50 ekor induk sapi Madura dan 50 ekor induk sapi Madrasin. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan mengumpulkan data primer dan sekunder. Pengambilan data primer dilakukan secara langsung di lapang dengan pengukuran langsung statistik vital dan berpartisipasi aktif wawancara dengan peternak saat dilakukan PKB (Pemeriksaan Kebuntingan). Variabel yang diamati adalah statistik vital meliputi lingkar dada, panjang badan dan tinggi badan, untuk performan reproduksi meliputi service per conception, calving interval dan days open. Data hasil penelitian yang diperoleh dianalisa menggunakan uji-t tidak berpasangan dengan bantuan program Excel windows 10. Hasil penelitian lingkar dada paritas 2 sapi Madrasin lebih besar (170,47±7,91 cm) dibandingkan sapi Madura (159,25±11,59 cm) (P 4 lebih besar (163,82±7,92 cm) dibandingkan sapi Madura (153,2±8,22 cm) (P 4 lebih besar (142,32±14,56 cm) dibandingkan sapi Madura (125,7 ± 5,93 cm) (P 4 lebih besar (131,09±4,76 cm) dibandingkan sapi Madura (131,09±4,76 cm) (P<0,01). Hasil penelitian S/C paritas 2 sapi Madura (1,54±0,69 kali) lebih viii kecil dibandingkan sapi Madrasin (1,73±0,88 kali) (P>0,05), untuk S/C paritas 3 sapi Madura (1,67±0,78 kali) lebih besar dibandingkan sapi Madrasin (1,39±0,51 kali) (P>0,05) dan S/C paritas lebih dari 4 sapi Madura (1,10±0,32 kali) lebih kecil dibandingkan sapi Madrasin (1,86±0,77 kali) (P 0,05), untuk CI paritas 3 sapi Madura (413,3±13,59 hari) lebih besar dibandingkan sapi Madrasin (400,23±11,73 hari) (P 0,05). Hasil penelitian DO paritas 2 sapi Madura (110,82±11,79 hari) lebih kecil dibandingkan sapi Madrasin (121,47±17,11 hari) (P 0,05) dan DO paritas lebih dari 4 sapi Madura (101,7±7,39) lebih kecil dibandingkan sapi Madrasin (121,41±19,11 hari) (P<0,01). Disimpulkan bahwa terdapat perbedaan ukuran statistik vital yaitu yaitu ukuran lingkar dada sapi Madrasin lebih besar dibandingkan sapi Madura, panjang badan sapi Madrasin lebih panjang dibandingkan sapi Madura, dan tinggi badan sapi Madrasin lebih tinggi dibandingkan sapi Madura. Perbedaan nilai S/C dan DO sapi Madura paritas lebih dari 4 lebih baik dibandingkan dengan sapi Madrasin, sedangkan nilai CI sapi Madrasin paritas 3 lebih baik dibandingkan sapi Madura.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []