KONSOLIDASI FOSIL MENGGUNAKAN RESIN ALAM

2020 
Fosil adalah sisa tulang belulang atau sisa tumbuhan zaman purba yang telah membatu dan tertanam di bawah lapisan tanah. Proses pemfosilan yang tidak berlangsung secara sempurna menyebabkan fosil dalam kondisi rapuh. Kondisi rapuh dikarenakan proses permineralisasi belum selesai sepenuhnya, sehingga terdapat bagian-bagian yang belum tergantikan oleh mineral. Untuk memperkuat ikatan material pada fosil yang rapuh diperlukan tindakan konsolidasi. Bahan-bahan yang diuji untuk konsolidasi fosil adalah gondorukem dan gelatin dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15%. Sebagai pembanding adalah bahan yang selama ini digunakan untuk konsolidasi fosil yaitu paraloid B72 dengan konsentrasi 4%. Parameter pengujian yang digunakan antara lain uji SEM, uji kekerasan, uji kuat tekan, uji tetesan air, uji FTIR, uji daya tahan, pengamatan warna dan pengamatan pertumbuhan jamur. Hasil  pengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa penggunaan gelatin 5%, 10% dan 15% dapat menjadi alternatif pengganti paraloid B72 sebagai bahan konsolidasi fosil. Bahan ini dapat mengisi pori-pori fosil dan meningkatkan kekerasan fosil. Selain itu nilai kuat tekan fosil yang dikonsolidasi dengan gelatin lebih tinggi dari paraloid B72 4%. Penggunaan gelatin tidak merubah komposisi fosil dan memiliki daya tahan pada kondisi penyimpanan yang ekstrim. Penggunaan gelatin juga tidak merubah warna fosil dan aman dari pertumbuhan jamur ketika diaplikasikan ke fosil. Gelatin 5% merupakan konsentrasi yang paling optimum untuk konsolidasi fosil karena penggunaan bahan akan lebih efisien.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []