PENERAPAN PERAN KARAKTER DAN POIN PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK BERBASIS GAME RPG (ROLE PLAYING GAME) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MAHASISWA INFORMATIKA

2021 
Saat ini, semua sistem sudah berbasis perangkat lunak dan internet. Seluruh system baik dalam dunia pendidikan, keuangan, bisnis, dan lainnya  tergantung pada perangkat lunak. Ketergantungan akan perangkat lunak ini membuat kebutuhan akan lulusan Informatika yang menguasai pembuatan dan pengembangan perangkat lunak semakin meningkat. Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi menuntut perkembangan perangkat lunak. Dibutuhkan perangkat lunak yang baru, handal, dapat dikembangkan. Yang dapat membuat dan mengembangkan perangkat lunak adalah Tim Software Development. Demi menciptakan lulusan Informatika UMSIDA yang tidak hanya siap bersaing di dunia kerja dengan menekuni beberapa profesi yang dibutuhkan dalam Tim software development maupun menjadi seorang enterpreuner yang mendirikan software house, maka salah satu mata kuliah yang mendukung dan mengajarkan itu yaitu mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak (RPL). Salah satu capaian pembelajaran mata kuliah rekayasa perangkat lunak sendiri adalah, mahasiswa dapat memecahkan sebuah studi kasus pengembangan sebuah perangkat lunak. Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak ini mengajarkan tidak hanya tentang bagaimana cara membuat dan mengembangkan sebuah perangkat lunak namun juga memahami setiap peran yang dibutuhkan dalam tim Software Development, dan tentunya dalam pengembangan sebuah perangkat lunak, terdapat beberapa metode yang mendukung. Tim software Development sedikitnya terdiri dari 4 peran atau profesi, yaitu Project Manager, System Analys, Programmer, dan Designer. Keempat profesi tersebut memiliki peran dan fungsi yang penting dalam pembuatan dan pengembangan perangkat lunak. Selama ini metode pembelajaran di kelas, hanya seputar ceramah menggunakan slide power point, pemberian tugas individu maupun kelompok, serta presentasi. Metode tersebut cenderung membosankan, mahasiswa sulit memahami materi, dan yang paling buruknya adalah ketika pemberian tugas kelompok untuk pembuatan software, hanya satu mahasiswa yang mengerjakan dan lainnya hanya mengikuti atau mencontoh. Berdasarkan Renstra UMSIDA dengan bidang unggulan Inovasi dan implementasi model, media, dan teknologi pembelajaran, peneliti ingin menerapkan sebuah metode pembelajaran baru melalui sebuah Game. Industri Game yang saat ini semakin berkembang selaras dengan banyaknya pemain Game baik Game offline maupun Game online, Game komputer maupun Game mobile. Metode penelitian ini dimulai dari mencari potensi masalah, dilanjutkan dengan pengumpulan data yaitu survei awal yang dilakukan peneliti melalui sebuah kuisioner online yang dibagikan secara acak kepada 101 koresponden, didapatkan bahwa prosentasi terbanyak 96% berumur 17 – 25 tahun dengan 82,2% adalah Mahasiswa, sebanyak 96% mereka pernah bermain Game dengan perolehan 65,3% durasi main terbanyak yaitu 0-2 jam dalam sehari, serta didapatkan hasil sebanyak 52,2% mengatakan setuju dan 34,7% mengatakan sangat setuju bahwa sistem pengajaran dikelas diterapkan konsep sebuah Game. Sehingga berangkat dari permasalahan tersebut, peneliti akan menerapkan konsep sebuah Game yang memiliki peran karakter didalamnya dan juga poin yang bisa didapat masing – masing peran bila dapat menyelesaikan misinya dengan baik. Game yang dibuat berjudul Develop the Software dengan Tingkat Kesiapan Teknologi kurang lebih 75%.  Metode penelitan setelah pengumpulan data dengan survei tersebut, dilanjutkan dengan mendesain Game, mulai dari pembuatan konsep, karakter, hingga latar belakang setiap level. Dilanjutkan dengan revisi desain, menguji coba Game, merevisi Game, menguji coba penerapan Game, hingga yang terakhir adalah analisa dan laporan akhir. Game ini telah diujikan kepada beberapa mahasiswa Informatika UMSIDA. Dari 9 responden yang semuanya merupakan mahasiswa Informatika UMSIDA, sebanyak 55,6% berasal dari mahasiswa semester 8 dan sisanya adalah semester 6. Didapatkan hasil sebanyak 55,6% mahasiswa mengatakan bahwa Game ini sudah sesuai. Game ini terbukti membuat mahasiswa lebih memahami beberapa peran dalam tim software development, yaitu sebanyak 77,8% mengatakan bahwa mereka paham. Untuk dapat lebih memahami dan atau menguasasi mata kuliah RPL terutama beberapa peran penting dalam tim software development, dibutuhkan rasa suka atau minat. Hasil dari mahasiswa yang telah bermain Game ini, peran yang paling banyak disukai mahasiswa adalah designer dengan prosentase sebanyak 66,7%. Dalam hal penguasaan, ternyata hasil setelah mahasiswa memainkan Game ini, didapatkan sebanyak 44% mereka menguasai designer. Berdasarkan pemahaman, minat, dan penguasaan tersebut, jika Game ini diterapkan sebagai salah satu alternative media pembelajaran di kelas, maka dihasilkan 66,7% mahasiswa sangat setuju dengan berbagai alasan salah satunya yaitu karena pembelajaran model ini yakni dengan memanfaatkan media Game itu dirasa sangat membantu mahasiswa agar dapat memahami setiap pembelajaran yang diberikan oleh dosen dan supaya perkuliahan tidak membosankan.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []