KARAKTERISASI MATERIAL LAMINASI KAYU JATI (Tectonagrandis L.f) dan/atau BAMBU BETUNG (Dendrocalamus asper) UNTUKPENGGUNAAN STRUKTUR KAPAL
2008
Sampai saat ini, penggunaan bambu dibidang konstruksi masih sangat terbatas
dan digunakan hanya pada konstruksi ringan. Perkembangan penggunaan bambu
dibidang konstruksi, khususnya dibidang perkapalan, relatif masih sangat kecil.
Dengan adanya teknologi laminasi, diharapkan pemanfaatan bambu dapat diperluas
dibidang struktur, terutama dibidang perkapalan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisik dan sifat
mekanik laminasi bambu, pengaruh buku bambu dalam konstruksi laminasi dan sifat
kelelahan material laminasi bambu.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara umum laminasi bambu betung
mempunyai sifat fisik dan sifat mekanik serta sifat terhadap kelelahan material
(fatigue) yang lebih baik dibandingkan dengan kayu jati (solid). Hanya saja, sebagai
bahan pembangunan kapal kayu, laminasi bambu betung mempunyai kerapatan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan kayu jati (solid). Tetapi perbedaan kerapatan
laminasi bambu betung dengan kayu jati tidak sebesar perbedaan kekuatan mekanik.
Sehingga dengan peraturan konstruksi kapal kayu (BKI), laminasi bambu betung
tersebut dapat digunakan sebagai bahan pembangunan kapal kayu dengan
pengurangan ukuran.
Sedangkan pengaruh buku bambu terhadap kekuatan bending statik dan kuat
tarik, penurunan kekuatan terbesar sekitar 10 % dibandingkan dengan laminasi
bambu tanpa buku.
Hasil pengujian dan analisa laminasi bambu betung terhadap beban dinamis
menunjukkan bahwa laminasi bambu betung mempunyai ratio ketahanan (endurance
ratio, Re) yang lebih baik dibandingkan dengan kayu jati (solid). Laminasi bambu
betung setelah menerima beban dinamis mengalami penurunan kuat tarik sekitar 23
%, sedangkan kayu jati (solid) mengalami penurunan kekuatan sebesar 63 %.
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
2
Citations
NaN
KQI