Analisis Kegagalan Gas Cooler pada Sistem Gas Compressor Menggunakan Metode FMEA
2019
Gas cooler merupakan sebuah komponen yang sangat penting pada sistem gas compressor. Gas cooler sendiri merupakan alat penukar panas yang berfungsi untuk menurunkan temperatur gas setelah proses kompresi pada gas compressor. Gas cooler yang dipakai merupakan jenis shell and tube, yang mana pada sisi shell adalah air pendingin dan pada sisi tube adalah gas hasil kompresi. Pada alat penukar panas tersebut umumnya sering terjadi kegagalan, hal tersebut tentunya mengganggu keseluruhan proses pada sistem gas compressor. Untuk hal tersebut perlu dilakukan identifikasi kegagalan untuk mencegah terganggunya sistem gas compressor. Analisis yang pernah dilakukan hanya dengan melihat setelah kegagalan terjadi, maka metode yang digunakan untuk penelitian adalah menggunakan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis), yaitu dengan mencari nilai prioritas kerusakan yang paling tinggi (Risk Priority Number). Hasil yang diperoleh adalah masalah dengan nilai prioritas kerusakan tertinggi adalah scaling dengan nilai 120, lalu fouling dengan nilai 63 dan tube gas bocor dengan nilai 30. Scaling menyebabkan perpindahan panas pada gas cooler tidak optimal, sehingga dapat mengurangi kinerja sistem gas compressor. Scaling dapat diatasi dengan melakukan perawatan rutin dan pembersihan menggunakan cairan chemical khusus. Selanjutnya nilai prioritas resiko lebih rendah untuk fouling dan tube gas bocor.
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI