Konsep kesadaran moral dalam filsafat Konfusianisme

1999 
INTISARI Etika pengembangan diri pribadi Konfusianisme merupakan salah satu metode untuk menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran moral seseorang, yang sangat esensial dalam kehidupan manusia sebagai manusia. Tumbuhnya kesadaran moral, selain sebagai akibat adanya energi �ch�i�yang mendorong benih-benih moral bawaan sejak lahir yang inherent dalam kodrat manusia, juga karena benih-benih moral �sprouts� yang selalu diolah, dibina dan dikembangkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan unsur-unsur dasar kesadaran moral dalam filsafat Konfusianisme, hasil perniluran dari tiga tokoh yang mendominasi Konfusianisme, yakni Konfuzi, Mengzi, dan Xunzi, untuk kemudian dirumuskan ke dalam konsep kesadaran moral. Ketiga tokoh ini memiliki pandangan yang berbeda dalam ajaran moralnya, namun dengan satu kesamaan pandangan dalam tujuan ajaran moralnya, untuk membentuk manusia ideal yakni �manusiajunxi�. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka. B ahan material tesis ini adalah filsafat Konfusianisme, dengan konsep kesadaran moral. Cara menganalisis data, menggunakan metode : deskripsi, interpretasi, analisis-sintesis, koherensi intern, d an refleksi filsafati. Deskripsi, digunakan untuk menguraikan ajaran moral i Konfusianisme agar dapat dipaharni makna yang terkandung d dalamnya. Koherensi intern, digunakan agar dapat memberikan interpretasi yang tepat tentang perkembangan kesadaran moral. Refleksi, digunakan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baru tentang hakekat perkembangan kesadaran moral yang terdapat dalam kodrat rnanusia. Hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian ini, untuk mengungkapkan konsep kesadaran moral dalam filsafat Konfusianisme yang disebut chih p �o, a dalah kesadaran dari manusia dengan kemanusiaan sejati yang melandasi tindakannya dalam hubungan antar pribadi dengan nilai-nilai kebajikan atas dorongan kehendak baik yang bersumber dari akal-budinya ( xin), sebagai bawaan hakekat kodrat manusia. Tingkat perkembangan kesadaran moral Konfusianisme, pada hakikatnya Secara hierarkhis terjadi tahap demi tahap, berurutan, tidak dapat dibalik-balikkan. Tingkat paling sempurna dari s eluruh tingkatan itu a dalah adanya kesadaran manusia tidak hanya memandang dirinya sebagai subjek hukum, tetapi sebagai pribadi yang harus dihormati. Hal ini mempunyai relevansi yang sangat penting terhadap pengembangan masyarakat yang berkesadaran kritis, khususnya masyarakat Indonesia. ABSTRACT Ethics of self-cultivation in Confucianism is one of the methods to germinate a nd develop of the moral consciousness which the most essential in h uman life as h uman being. The g rowth of moral consciousness, not only because of the effects of energy that is �ch�t�as moral impuls, also the �sprouts�, i ts are a lways cultivated and developed. The aims of this research are to find out the basic Cor_fucianism�s elements from the three Confucian philosophers, then formulate its, these are Konfuzi, Mengzi, and Xunzi, also to make the perfect of man. The research w as conducted by studying literature in which Confucianism philosophy as t he material, a nd moral*consciousnessas the concept. Description, interpretation, intern coherence, and reflection were used in the analysis of the data collected. The descriptive method is used to describe moral learning Confucianism in order to understand t he meaning of moral learning. Coherence intern is to give precisely interpretation about t he development of moral consciousness. Philosophical reflection is used in order to get the meaning of t he moral consciousness�s essence in human nature. The result of this research to clarify of the moral consciousness concept in Confucianism philosophy, that�s chih p�o i s a m ank awareness with his pure-humankind always wisdom in action and relation tvith others with the �zuil2� sources in his mind. The essence of moral development its happen step by step, in rotation. The most perfect step is man�s consciousness, not only look forward himself as t he subject-law, but also as person that m ust be honoured. I t most has relevance for the atvereness critical social development, especially Indonesian society.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []