Penerapan pembelajaran problem based learning (PBL) dengan setting kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi peluang siswa kelas XI SMAN 1 Tumpang / Sholahuddin Azmi

2012 
Kata kunci:problem based learning, kooperatif, hasil belajar, peluang. Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada tanggal 26 Oktober 2010 dengan seorang guru matematika kelas XI IPA2 SMAN 1 Tumpang diketahui bahwa pembelajaran masih sering menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. Hal tersebut membuat siswa menjadi pasif dalam belajar sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa kurang maksimal. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat membuat siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa bisa lebih maksimal. Model pembelajaran yang dipilih adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan setting Kooperatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Tumpang, dengan subjek siswa kelas XI IPA2 yang berjumlah 38 siswa. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari tiga pertemuan. Data penelitian berupa aktivitas siswa dan aktivitas guru yang diperoleh melalui observasi selama penelitian, sedangkan data hasil belajar siswa diperoleh melalui tes pada setiap akhir siklus. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan langkah-langkah penerapan pembelajaran Problem Based Learning dengan setting Kooperatif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMAN 1 Tumpang pada materi peluang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa langkah-langkah pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) dengan setting Kooperatif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu: 1) orientasi siswa pada masalah, 2) mengorganisasikan siswa untuk belajar, 3) membimbing kelompok belajar dan bekerja, 4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya ,5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I sebesar 73,68% siswa mendapat nilai ≥75. Sedangkan pada siklus II sebesar 86,48% siswa mendapat nilai ≥75. Skor rata-rata aktivitas siswa selama pembelajaran dengan PBL dengan setting kooperatif pada siklus I adalah 49,33, termasuk kategori “baik” dan pada siklus II adalah 56,17, termasuk kategori “sangat baik”. Skor rata-rata aktivitas guru selama pembelajaran dengan PBL dengan setting kooperatif pada siklus I adalah 51,5, termasuk kategori “baik” dan pada siklus II adalah 57,16, termasuk kategori “sangat baik”. Menurut ketuntasan pembelajaran yang ditetapkan SMAN 1 Tumpang, pelaksanaan pembelajaran dikatakan berhasil apabila sekurang-kurangnya 85% siswa mendapat nilai minimal 75, sehingga dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa penerapan Problem Based Learning (PBL) dengan setting Kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA2 SMAN 1 Tumpang pada materi peluang.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []