Penerapan Kurikulum Berbasis Kecakapan Hidup (Life Skills) dalam Pondok Pesantren (Studi pada Pondok Pesantren Al-Fadllu Jagalan Kutoharjo Kaliwungu Kendal)

2012 
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah kurikulum berbasis kecakapan hidup (life skills) dalam pondok pesantren tradisional. Kajiannya dilatar belakangi oleh penurunan kepercayaan masyarakat terhadap output pondok pesantren khususnya dalam aspek kecakapan hidup. Studi ini bertujuan untuk menemukan formulasi kurikulum berbasis kecakapan hidup (life skills) yang ideal khususnya bagi pondok pesantren Al-fadllu Jagalan Kutoharjo Kaliwungu Kendal dan pondok pesantren pada umumnya. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: bagaimanakah penerapan kurikulum berbasis kecakapan hidup (life skills) dalam pondok pesantren Al-fadllu?. Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan (field research) yang dilaksanakan di pondok pesantren Al-fadllu Jagalan Kutoharjo Kaliwungu Kendal. Pondok pesantren tersebut dijadikan sebagai sumber data untuk dijadikan sebagai potret penerapan kurikulum berbasis kecakapan hidup (life skills) dalam pendidikan pondok pesantren di kota Kaliwungu. Datanya diperoleh dengan menggunakan wawancara bebas terpimpin, observasi partisipan, dan dokumentasi yang disaring dengan triangulasi. Hasil data yang diperoleh dianalisis menggunakan pendekatatan fenomenologi dan analisis deskriptif menggunakan logika induksi, deduksi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan kurikulum berbasis (life skills) dalam pondok pesantren Al-fadllu diartikan dalam bentuk proses pembelajaran mengenal diri, berpikir rasional, berpikir secara ilmiah, tata sosial, dan kejuruan yang secara lengkap digambarkan dalam penelitian ini. Kesimpulannya adalah penerapan kurikulum berbasis kecakapan hidup (life skiils) di pondok pesantren Al-fadllu telah memberikan kemapanan kecakapan hidup yang bersifat umum (General Life Skills/GLS) dan kecakapan hidup yang bersifat khusus (Spesifik Life Skills/SLS) kepada para santri sebagai bekal untuk hidup di tengah-tengah masyarakat. Sehingga keberadaan para santri tidak hanya sebagai orang yang hanya bisa mengaji, tetapi mampu dalam ketrampilan lainnya. Dengan begitu santri bisa mencapai kemandirian dan tidak tergantung pada orang lain, dan sebagai Muslim yang menyeimbangkan aspek dunia dan akhirat. Temuan tersebut setidaknya sebagai acuan dan gambaran kurikulum berbasis (life skills) yang ideal bagi pendidikan pondok pesantren.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []