PEMETAAN POTENSI AIR TANAH MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK DI KABUPATEN MUNA BARAT PROVINSI SULAWESI TENGGARA

2020 
Pertumbuhan penduduk di Provinsi Sulawesi Tenggara akan meningkatkan kebutuhan air baik untuk kebutuhan sehari hari maupun irigasi. Kebutuhan air tidak sepenuhnya dapat dipenuhi oleh air permukaan, terutama pada musim kemarau. Daerah-daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara yang sebagian tidak terjangkau irigasi air permukaan (sawah tadah hujan) juga mengalami kesulitan air dimusim kemarau khususnya di Pulau Muna Kabupaten Muna Barat. Salah satu cara mengatasi masalah tersebut adalah dengan memanfaatkan sumber air tanah. Berdasarkan Peta Hidrogeologi lembar Pulau Muna skala 1: 250.000 yang disusun oleh H. Setiadi, Ruchijat dan S. Hadi,  Direktorat Geologi Tata Lingkungan, Bandung, 1993, Lokasi survei di Pulau Muna dikategorikan sebagai akuifer produktivitas tinggi dengan aliran air  hanya melalui rekahan, celahan dan saluran pelarutan, muka air tanah dalam, debit sumur dan mata air dalam kisaran yang besar, beberapa mata air mencapai lebih 500 liter/detik. Analisis dilakukan menggunakan metode konfirgurasi Schlumberger dengan bantuan software Progress 3.0. Dari bentuk kurva r a dan AB/2 dapat diperkirakan  banyaknya lapisan untuk masing-masing pengukuran. Dalam pekerjaan interpretasi ini data dikorelasikan dengan hasil pengamatan geologi setempat dan litologi hasil pemboran coring. Hasil interpretasi ini disajikan dalam bentuk penampang vertikal tahanan jenis daerah penyelidikan. Nilai yang dianggap sebagai hasil interpretasi adalah nilai yang mempunyai penyimpangan root mean square (RMS) kurang dari 10 %. Hasil dari perhitungan kuantitatif kemudian digabungkan dengan keadaan geologi/hidrogeologi setempat untuk kemudian dibuat penampang tahanan jenis beserta jenis batuannya dan ditafsirkan keberadaan lapisan pembawa air di daerah penelitian. Berdasarkan hasil penyelidikan geolistrik,  pengamatan geologi dan data pemboran yang ada menunjukan bahwa akuifer di Kabupaten Muna Barat  berupa batugamping terumbu yang banyak mengandung retakan/joint akibat proses tektonik didaerah tersebut. Berdasarkan pada sumur bor yang ada, maka debit sumurnya umumnya  lebih dari 20 liter/detik dengan kedalaman kurang dari 100 meter, kecuali di Desa Lakalamba kedalaman mencapai 104 meter dan Lawada kedalaman mencapai 114 meter. Potensi  air tanah di Kabupaten Muna Barat dikatagorikan dalam akuifer produktifitas tinggi dengan aliran air tanah terbatas pada zona rekahan, celahan dan saluran pelarutan, sehingga sangat bagus untuk dikembangkan irigasi air tanah.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []