AKULTURASI TRADISI PANCEN DAN SIKAP KEAGAMAAN UMAT BUDDHA DALAM MENDUKUNG TUMBUHNYA KARAKTER BANGSA

2019 
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana pengaruh tradisi pancen terhadap sikap keagamaan umat Buddha di Vihara Purwa Manggala, dan untuk untuk mengeutahui bagaimana tradisi pancen mendukung tumbuhnya karakter bangsa yang religious di Vihara Purwa Manggala, Dukuh Plukisan, Desa Sumbung, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan case studies (studi kasus). Penelitian kasus adalah suatu proses pengumpulan data dan informasi secara mendalam, mendetail, intensif, holistik, dan sistematis tentang orang, kejadian, social setting (latar sosial), atau kelompok dengan menggunakan berbagai metode dan teknik serta banyak sumber informasi untuk memahami secara efektif bagaimana orang, kejadian, latar alami (social setting) itu beroperasi atau berfungsi sesuai dengan konteksnya. Pengaruh tradisi pancen terhadap sikap keagamaan umat Buddha dukuh Plukisan adalah bahwa tradisi pancen telah menjadi jatidiri dari masyarakat umat Buddha dukuh Plukisan. Tradisi yang sudah berjalan secara turun temurun tersebut mempengaruhi sikap keagamaan masyarakat umat Buddha dukuh Plukisan sebagai suatu tatanan yang teraplikasi melalui tingkah laku, sikap dan keyakinan terhadap nilai-nilai yang ada dalam ajaran agama Buddha, karena tradisi pancen tersebut berjalan dan sejalan dengan ajaran agama Buddha yang dianut oleh umat Buddha dukuh Plukisan. Tradisi pancen mendukung tumbuhnya karakter bangsa yang religius masyarakat umat Buddah dukuh Plukisan adalah bahwa dalam melaksanakan tradisi pancen ini hal yang utama adalah adanya kepercayaan atas apa yang dilakukan. Masyarakat memilik rasa percaya bahwa melaksanakan tradisi pancen ini adalah suatu hal yang baik dan benar sesuai dengan naluri/warisan leluhur, dan juga sejalan dengan ajaran dalam agama Buddha, atau tidak bertentangan dengan ajaran agama Buddha. Selanjutnya sikap percaya tersebut didulung oleh sikap jujur dan ikhlas dalam melaksanakannya, selalu menepati janji dengan selali niteni/titen terhadap hari geblak para leluhur, dan kesetiaan terhadap eksistensi atau keberadaan para leluhur tersebut.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []